BACA JUGA:Wamen ATR Tekankan Budaya Melayani di Kantah Denpasar
3. Latihan Kekuatan (Strength Training)
Daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk kardio, Amaka lebih memilih latihan kekuatan seperti angkat beban, push-up, dan squat.
Latihan jenis ini membangun massa otot yang membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
“Otot adalah jaringan aktif secara metabolik—semakin banyak otot, semakin tinggi pembakaran kalori, bahkan saat tubuh sedang beristirahat,” jelasnya. Selain membakar lemak lebih efektif, latihan kekuatan juga membentuk tubuh agar lebih kencang dan proporsional.
4. Makanan Tinggi Protein
Asupan protein yang cukup sangat penting dalam proses penurunan berat badan. Amaka menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan tinggi protein seperti dada ayam, telur, tahu, lentil, greek yoghurt, serta biji-bijian.
Protein membantu membentuk dan memperbaiki otot, memberikan rasa kenyang lebih lama, serta menjaga massa otot selama diet berlangsung.
Tanpa protein yang cukup, tubuh justru bisa kehilangan otot dan memperlambat pembakaran lemak.
Dengan menerapkan keempat strategi ini—intermittent fasting, detoks ringan, strength training, dan pola makan tinggi protein—Amaka berhasil menurunkan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat tanpa mengorbankan kesehatan.
BACA JUGA:Menteri ATRBPN Nusron Wahid Serukan Kepala Daerah Jadi Garda Depan Cegah Sengketa
Jalan Kaki untuk Turunkan Berat Badan: Berapa Kilometer Per Hari?
Sebagai tambahan, berjalan kaki juga bisa menjadi bagian dari rutinitas harian untuk menurunkan berat badan.
Kuncinya bukan pada jarak semata, tetapi pada konsistensi, gaya hidup sehat, dan komitmen terhadap perubahan positif yang berkelanjutan.
Meski metode ini terbukti efektif bagi banyak orang, disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga kesehatan sebelum memulai program penurunan berat badan.