Hikmah Nisfu Sya'ban

Hikmah Nisfu Sya'ban

Khotib : Ust. A Yasin--

Alhamdulillah pada saat ini kita sudah berada di setengah perjalanan terakhir menuju penghabisan bulan Sya’ban tahun 1444 Hijriah tahun 2023. Sebagaimana diketahui bahwa, Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam, dan sesudah Sya’ban adalah bulan Ramadhan. Bila kita perhatikan, bulan Sya’ban adalah bulan yang spesial karena terletak di tengah-tengah bulan yang mulia. Sebelum Sya’ban adalah bulan Rajab yang termasuk satu di antara bulan Mulya. Sedangkan setelah Sya’ban adalah bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.

 

Karena berada di tengah-tengah, maka tepatlah kalam Nabi yang bersabda bahwa bulan Sya’ban adalah bulan kelalaian. Padahal di bulan ini amalan-amalan manusia akan diangkat menuju Rabb semesta alam. Berdasarkan hadis dari Usamah bin Zaid R.A, ia berkata: “Wahai Rasulullah SAW, mengapa aku tidak pernah melihat engkau berpuasa Sunnah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya’ban? Beliau SAW menjawab:

 

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ

 

Artinya: Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa Sunnah.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Ibnu Khuzaimah menshahihkan hadits ini)

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah;

 

Pada penghabisan bulan Sya’ban tahun 2023, adalah sangat baik bila kita melaksanakan amalan puasa Sunnah. Ada ragam pilihan puasa Sunnah mulai dari puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Daud, hingga puasa Qada khusus bagi para perempuan yang belum membayar utang puasa bulan lalu. Sejatinya berpuasa di bulan Sya’ban adalah bentuk persiapan alias latihan secara fisik maupun rohani demi menghadapi bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. Pun demikian dengan amalan-amalan lainnya seperti sedekah, zikir, membaca Al-Qur’an hingga memperbanyak shalat malam. Itu semua adalah serangkaian ibadah dalam rangka menggapai ketaatan dan jalan menuju takwa.

 

Allah berkalam dalam Al-Qur’an Surah Fatir ayat 10:

 

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡعِزَّةَ فَلِلَّهِ ٱلۡعِزَّةُ جَمِيعًاۚ إِلَيۡهِ يَصۡعَدُ ٱلۡكَلِمُ ٱلطَّيِّبُ وَٱلۡعَمَلُ ٱلصَّٰلِحُ يَرۡفَعُهُۥۚ

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: