Sengketa Lahan, Kades di OKU Diminta Pahami Faktornya Sebelum Bertindak

BATURAJA, OKES.NEWS - Sengketa lahan masih saja terjadi. Baik sengketa lahan antar individu, dengan perusahaan, atau dengan pemerintah. 

Untuk meminimalisir terjadi sengketa lahan, BPN OKU melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan dari terjadi sengketa lahan

Kepala BPN /ATR OKU Rosidi SH MH menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan program kementerian ATR/BPN. “Perlu ada langkah preventif dari timbulnya sengketa lahan,” kata Rosidi, kemarin (15/6). 

Supaya jangan sampai terjadi sengketa atas tanah. Peserta yang ikut, kata dia, kades - kades yang ada giat sertifikasi lahan. Baik pada tahun 2022 maupun 2023.

Disebutnya, potensi sengketa lahan bisa disebabkan berbagai faktor. Mulai dari saat peralihan hak, mulai dari jual beli, pewarisan, dan masalah batas. “Jadi bisa berbagai faktor,” ujarnya. 

BACA JUGA:Ancam Sebar Video Syur, Pria di OKU Setubuhi Remaja Bawah Umur

BACA JUGA:Seorang Ayah di Banyuasin Rudapaksa Anak Tiri Sejak Tahun 2013 Dibekuk Polisi

Termasuk sengketa lahan karena tidak jelas masalah batas wilayah dalam pengelolaan kawasan. Disebutnya, untuk tahun 2023 ini ada dua perkara sengketa lahan yang BPN menjadi turut tergugat. 

Yakni sengketa atau gugatan dari masalah ketidakpuasan dari proses pelaksanaan lelang tanah/bangunan. 

Serta sengketa lahan masyarakat yang berada dalam kawasan Minanga Ogan. Proses perkaranya saat ini masih di pengadilan.  

“Ini masalah pemilik lahan yang merasa tidak menerima ganti rugi,” ujarnya. 

Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd yang diwakili Plt Asisten I Setda OKU Kadarisman SAg MSi merespon positif kegiatan yang dilaksanakan BPN OKU. 

BACA JUGA:WOW! 'Bunga Bangkai' Mekar Sempurna Ditemukan di Bengkulu diburu Turis, Segini Tingginya

BACA JUGA:5 Jenis Ikan Terdapat di Sungai Ogan Komering Ulu, Nomor 4 Bobotnya sebesar Perahu dan Mulai Langka

Sumber: