Ribuan Warga Muhammadiyah di OKU shalat Idul Adha: Teladani Keimanan dan Ketakwaan Nabi Ibrahim
KHUSUK: Masyarakat OKU menjalani shalat Idul Adha 1444 H di Perguruan Muhammadiyah Baturaja, Rabu (28/6). - Foto: ist)-Istimewa-
Teladani Keimanan dan Ketakwaan Nabi Ibrahim
BATURAJA- OKES.NEWS, Ribuan warga Muhammadiyah di OKU melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H, Rabu (28/6).
Mereka berduyun-duyun memadati tempat yang telah disediakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di beberapa wilayah.
Seperti terlihat di Perguruan Muhammadiyah Baturaja Jl Bindung Langit Lawang Kulon, Kecamatan Baturaja Timur dan beberapa tempat di Kota Baturaja. Para jamaah tampak khusuk menjalankan ibadah shalat Idul Adha.
Khatib dalam khutbahnya mengatakan perayaan Idul Adha beserta ibadah kurban adalah ibadah yang mengingatkan kita kepada keimanan, kesabaran, kejujuran serta ketaatan Nabi Ibrahim.
Ibrahim adalah Nabi yang dikasihi Allah karena keimanan yang sangat kuat dan ketakwaan yang sangat tinggi.
“Nabi Ibrahim yang dalam pencahariannya menemukan keyakinan dan keimanan kepada Allah, Yang Maha Kuasa dan maha Besar. Kepadanya beliau menyerahkan diri secara bulat tanpa ada keraguan,” kata khatib.
Nabi Ibrahim meyakini bahwa apapun yang diperintahkan Allah sebagai suatu kebaikan yang harus ditunaikan tanpa ada penolakan. Maka ketika ada perintah Allah untuk meninggalkan Istri dan anaknya yang masih bayi di lembah tandus yang sepi Nabi Ibrahim melaksanakannya dengan penuh ketaatan.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Penyaluran BBM dan LPG Aman
BACA JUGA:Cara Download Minercraft 1.20 APK 2023 Plus Fitur Planet dan Skin terbaru
Dimana akhirnya berujung kebaikan yang besar, keluar mata air zamzam sebagai daya tarik bagi manusia lain untuk ikut menetap maka jadilah sekarang sebuah kota yang terkenal yaitu makkah al mukaramah yang dikunjungi jutaan kaum muslimin yang berziarah kepadanya.
Ketaatan pada perintah Tuhan yang dilakukan Nabi Ibrahim sangat luar biasa. Walaupun sesulit apa pun dan melibatkan perasaan yang terdalam Nabi Ibrahim tetap melaksanakannya.
Seperti halnya ketika Nabi Ibrahim diperintah mengorbankan putra tersayang Ismail, Nabi Ibrahim pun dengan penuh keyakinan tetap melaksanakannya.
Walaupun akhirnya Allah mengganti kurbannya dengan biri-biri yang besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: