WARTAWAN PERANG
-foto ist-
Waktu Amerika menyerbu Iraq pun Christ sangat kritis pada Amerika. Ia wartawan peliput perang. Di Iraq, Kuwait, Sarajevo, Argentina, dan Afghanistan.
Ia tidak mau tergabung dalam kelompok wartawan yang dilindungi tentara. Ia jalan sendiri. Dengan risiko tinggi.
Nama dan sikap independen Christ sangat terkenal. Suatu saat Christ diminta memberi pidato dalam wisuda sarjana di Rockford College –kini Universitas Rockford.
Di dekat Chicago. Rakyat Amerika tidak senang dengan orang seperti Christ. Dianggap tidak patriotik.
Saat mulai berpidato di kampus itu Christ sudah di-boooo. Di cemooh habis. Mikrofonnya dimatikan. Mikrofon penggantinya pun diputus.
Ruang wisuda itu menjadi sangat bising. Banyak yang membunyikan suara dengung dari alat tanduk kerbau. Rupanya mereka sudah menyiapkan alat itu sejak sebelum ke kampus.
Maka pidato Christ pun tenggelam oleh yel-yel ”God Bless America”.
Christ mengakhiri pidatonya. Singkat sekali. Itu pun tidak ada yang mendengar apa isinya. Mereka tidak mau tahu apa isi pidato itu.
Pokoknya God Bless America. Dan itu terjadi di kampus ilmiah. Memang itu bukan kampus besar. Awalnya itu sebuah seminari.
Umurnya sudah lebih 140 tahun. Mahasiswanya sekarang ini kurang dari 2k.
Tidak lama setelah itu Christ berhenti dari New York Times. “Sebelum diberhentikan,” katanya.
Padahal Christ adalah wartawan pemenang hadiah Pulitzer –penghargaan tertinggi bagi wartawan Amerika.
Setelah cerai dengan ibu dua anaknya, Christ mengawini artis dan aktivis Kanada,
Eunice Wong. Juga punya dua anak. Lalu Christ ikut Wong jadi aktivis vegan. Christ juga mempersoalkan keanggotaan Ukraina di NATO.
Nasib keanggotaan itu sendiri tersendat. Belum akan bisa diputuskan. Para petinggi NATO memang akan bertemu minggu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: