WARTAWAN PERANG

WARTAWAN PERANG

-foto ist-

Presiden Biden sudah berangkat ke Eropa. Tapi simaklah keterangannya pada media: “Belum akan ada pemungutan suara untuk keanggotaan Ukraina”.

Itu lantaran Ukraina masih dalam status perang. Kalau Ukraina jadi anggota sekarang berarti seluruh anggota NATO juga dalam status perang melawan Rusia.

Begitulah statuta NATO. Salah satu anggotanya diserang dianggap sama dengan menyerang seluruh anggota NATO.

Jadi cara Rusia mencegah Ukraina dari keanggotaan NATO lewat perang. Tidak ada cara lain lagi: ya lewat perang itu.

Kian lama perangnya kian lama keanggotaan Ukraina tertunda. Dan produksi senjata bisa terus meningkat.

Christ mengajukan begitu banyak pertanyaan: mengapa perang belum juga berakhir.

Bukankah kalau memang tentara Rusia rendah semangatnya sudah kalah setahun lalu? Apalagi kalau dikatakan ada masalah di kepemimpinannya. Juga kekurangan senjata.

Christ: bukankah sanksi yang dijatuhkan ke Rusia begitu berat sehingga seharusnya mata uang rubel sudah hancur? Bukankah bank Rusia sudah dilarang pakai sistem SWIFT? Yang seharusnya bank di sana sudah bangkrut semua?

Christ: mengapa justru inflasi di Amerika dan Eropa yang lebih tinggi?  Christ: keanggotaan NATO Ukraina juga penuh tanda tanya.

Negeri itu belum memenuhi standar demokrasi yang ditetapkan NATO. Minoritas di timur masih dipinggirkan. Hampir 15.000 minoritas terbunuh. Lebih 1,5 juta mengungsi.

Partai oposisi masih dikekang. Sebelas partai berhaluan kiri dibungkam. 

Christopher wartawan perang sepanjang karirnya di media. Sampai kini pun ia masih perang melawan kebijakan negerinya sendiri.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: