Suku Pencinta Alam Bertahan Hidup Dengan Berkebun Sayur dan Busana Atraktif dan Tak biasa Drokpa Dianggap Kuno

Suku Pencinta Alam Bertahan Hidup Dengan Berkebun Sayur dan Busana Atraktif dan Tak biasa Drokpa Dianggap Kuno

ilustrasi-foto ist-

Suku Pencinta Alam Bertahan Hidup Dengan Berkebun Sayur  dan Busana Atraktif dan Tak biasa Drokpa Dianggap Kuno

OKES.NEWS- Suku Drokpa memang suku yang unik dan menarik. Mereka berbeda dengan suku asli lainnya karena mereka hidup dengan berkebun sayur. 

Selain itu, gaya berbusana mereka juga sangat atraktif dan tak biasa.

Suku Drokpa adalah suku yang tinggal di Tibet. Mereka adalah suku yang sangat tradisional, dan mereka masih mempertahankan banyak tradisi mereka yang kuno. 

Salah satu tradisi yang paling terkenal dari suku Drokpa adalah tradisi berkebun sayur.

Suku Drokpa adalah suku yang sangat mencintai alam. Mereka percaya bahwa alam adalah sumber kehidupan, dan mereka menghormati alam dengan cara berkebun sayur. 

BACA JUGA:Ada di Ponogoro, Tradisi Perkawinan Kuno Gemblak Ilegal menjalani Ritual Khusus Kesaktian, Simak Disini

Suku Drokpa percaya bahwa berkebun sayur adalah cara yang paling baik untuk menjaga alam dan untuk mendapatkan makanan yang sehat.

Gaya berbusana suku Drokpa juga sangat unik dan menarik. Mereka mengenakan pakaian yang terbuat dari wol, dan mereka menghias pakaian mereka dengan berbagai macam perhiasan. Perhiasan yang mereka kenakan biasanya terbuat dari emas, perak, dan batu-batu mulia.

Suku Drokpa adalah suku yang sangat menarik dan unik. Mereka adalah suku yang sangat tradisional, dan mereka masih mempertahankan banyak tradisi mereka yang kuno.

Namun suku ini yang sangat mencintai alam, dan mereka percaya bahwa alam adalah sumber kehidupan.

BACA JUGA:Suku Kazakh Tradisi Unik Berkuda dan Berburu Gunakan Elang, Populasi sekitar 18 juta Orang, Masihkah

Suku Drokpa sebenarnya adalah suku yang tinggal di wilayah Ladakh, Himalaya bagian barat laut India, dan bukan suku yang hidup dengan berkebun sayur.

Karena memiliki budaya dan tradisi yang kaya, serta gaya hidup yang unik dalam lingkungan yang keras dan penuh tantangan. Mereka merupakan keturunan dari masyarakat Tibeto-Burma dan mempraktikkan agama Buddha Tibetan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: