Grasstrack Bupati OKU Timur Cup Target Lahirkan Crosser Andal

Grasstrack Bupati OKU Timur Cup Target Lahirkan Crosser Andal

POSE: Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin MT foto bersama di kejuaraan Grasstrack Bupati OKU Timur Cup di Cahaya Baru Circuit, BK-16 Desa Cahya Negeri, Sabtu, (14/10/2023). (Foto: Humas Pemkab OKUT)--

Grasstrack Bupati OKU Timur Cup Target Lahirkan Crosser Andal

MARTAPURA - OKES.NEWS, Kejuaraan  Grasstrack Bupati OKU Timur Cup yang digelar di Cahaya Baru Circuit, BK-16 Desa Cahya Negeri, Kecamatan Semendawai Suku lll, resmi dibuka Sabtu, (14/10/2023).

Para crosser saling unjuk kebolehan untuk bisa menjadi yang tercepat dan juara pada ajang yang digelar 14-15 Oktober 2023 tersebut.

“ Grasstrack menjadi salah satu ajang balap yang paling populer di kalangan para bikers di Tanah Air,” kata Bupati OKU Timur, Ir H Lanosin MT saat membuka kejuaraan  Grasstrack Bupati OKU Timur  Cup, Sabtu (14/10/2023).

Enos -sapaan Lanosin- berharap, event tersebut bisa menjadi sarana mengkampayekan keselamatan berkendara di tengah-tengah masyarakat.

BACA JUGA:Terkait 15 Anggota DPRD Palembang yang Belum Kembalikan Kelebihan Dana Tunjangan

“Kejuaraan ini sekaligus dapat sebagai solusi dalam rangka menekan kasus balapan liar di jalanan,” sambung Enos.

Melalui kejuaraan ini pula, nantinya akan dapat melahirkan crosser-crosser andal dari Sumsel, khusunya Kabupaten OKU Timur yang siap bertarung pada kejuaraan-kejuaraan yang lebih tinggi.

Enos menambahkan, melalui event grasstrack ini bisa mempromosikandaerah  sesuai dengan potensi. Sehingga muncul efek pemasaran yang baik untuk mengajak wisatawan dan investor ke Kabupaten OKU Timur.

“Wisata olahraga juga menjadi jawaban untuk mengatasi kesenjangan sosial di masyarakat. Karena pemerintah daerah mengembangkan destinasi wisata yang ada di perdesaan dengan sentuhan Sport Tourism,” imbuh Enos.

BACA JUGA:Kapolres OKU Tegaskan Kasus Bundir Terkait Pinjol Bukan di Baturaja, ini Alasannya

Wisata olahraga menjadi sarana konsolidasi sosial untuk mendesain pembangunan berbasis partisipasi masyarakat, bukan mobilisasi massa. 

Hal itu akan menjadi modal kemasyarakatan sosial dan jika dikelola dengan baik bisa menambah income daerah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: