Varian COVID-19 XEC Menyebar Cepat di Eropa
Varian baru COVID-19 yang disebut XEC mulai menyebar dengan cepat di berbagai negara Eropa. (Foto euronews)--
OKES.NEWS - Varian baru COVID-19, yang disebut XEC, mulai menyebar dengan cepat di berbagai negara Eropa.
Pertama kali terdeteksi di Jerman pada Juni 2024, varian ini sekarang sudah ditemukan di lebih dari 15 negara, termasuk Inggris, AS, dan Denmark.
Apa Itu Varian XEC?
Dilansir dari bbc dan euronews XEC adalah versi baru dari varian Omicron, hasil campuran dari dua subvarian sebelumnya, KS.1.1 dan KP.3.3.
Varian ini lebih mudah menular dibanding varian sebelumnya, dengan dugaan memiliki keunggulan dalam hal penyebaran.
Gejalanya mirip dengan yang sudah dikenal, seperti demam, sakit tenggorokan, batuk, hilang indra penciuman, dan nafsu makan yang menurun. Gejala lain yang mungkin muncul adalah sesak napas, nyeri otot, sakit kepala, hidung mampet, mual, muntah, dan diare.
BACA JUGA:Neuralink Bawa Harapan Baru Implan Blindsight Bantu Orang Buta 'Melihat' Lagi
BACA JUGA:Nala, Kucing Terkaya di Dunia dengan Kekayaan Rp1,5 Triliun
Vaksin dan Langkah Pencegahan
Walaupun XEC lebih menular, vaksin yang ada sekarang diperkirakan masih efektif melawan gejala parah dan rawat inap.
CDC Amerika Serikat juga menyarankan agar orang-orang tetap menjaga kebersihan dan memastikan sirkulasi udara yang baik sebagai langkah pencegahan.
XEC Bisa Jadi Varian Utama
Beberapa ahli memprediksi bahwa XEC bisa menjadi varian utama pada musim gugur 2024, terutama di AS, karena penyebarannya yang sangat cepat.
Dr. Eric Topol dari Scripps Research Translational Institute menyebut bahwa XEC "baru mulai" menyebar dan mungkin butuh beberapa minggu hingga bulan untuk benar-benar mendominasi, yang bisa menyebabkan peningkatan kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: