Samudra Tersembunyi di Kedalaman Bumi! Siapa Sangka, Ada Lautan 700 Km di Bawah Kita?

Samudra Tersembunyi di Kedalaman Bumi! Siapa Sangka, Ada Lautan 700 Km di Bawah Kita?

Foto ilustrasi (macrovector via Freepik)--

OKES.NEWS - Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan yaitu adanya samudra raksasa tersembunyi di kedalaman sekitar 700 kilometer di bawah permukaan Bumi.

Dilansir dari nature Air ini tersimpan dalam batuan langka bernama ringwoodite, dan volumenya diperkirakan tiga kali lebih besar dari semua samudra yang ada di permukaan bumi.

Penemuan ini membuka wawasan baru tentang siklus air di Bumi dan proses-proses misterius yang terjadi jauh di dalam sana.

Air yang Tersembunyi dalam Batuan

Selama ini, para ilmuwan menduga ada air di dalam mantel bumi, tapi penemuan ringwoodite yang mengandung air di kedalaman 700 kilometer benar-benar menguatkan teori itu.

Ringwoodite ini seperti "penjara" bagi air, karena dia bisa menyimpan air dalam bentuk ion hidrogen di dalam strukturnya. Jadi, meskipun berada di bawah tekanan ekstrem, air tetap terjebak di sana.

Yang menarik, air yang ada di dalam batuan ini bukan air cair seperti yang kita kenal.

Airnya terperangkap dalam mineral, dan baru bisa dilepaskan kalau ada proses geologi besar seperti pergerakan lempeng tektonik atau letusan gunung berapi. Jadi, airnya tetap "terkunci" sampai sesuatu memicunya keluar.

BACA JUGA:Kokoh dan Nyaman, All-New Hilux Rangga Resmi Masuk Pasar Sumsel

BACA JUGA:Bahrain Minta Pertandingan Lawan Timnas Indonesia Dipindah

Dampak pada Siklus Air dan Proses Alam

Penemuan air dalam ringwoodite ini memberi kita pandangan baru tentang bagaimana air bekerja di Bumi.

Selama ini, kita tahu siklus air hanya melibatkan air yang menguap dari laut, turun jadi hujan, lalu mengalir kembali ke laut.

Tapi ternyata, ada siklus lain yang jauh lebih dalam dan lebih kompleks, di mana air bisa bergerak jauh ke dalam Bumi dan berperan dalam proses-proses besar, seperti aktivitas gempa atau gunung berapi.

Air yang terjebak dalam mantel ini bisa memengaruhi aktivitas vulkanik dan seismik di berbagai belahan dunia.

Lempeng tektonik yang bergerak membawa air dari permukaan ke dalam mantel Bumi, dan ini mungkin jadi kunci penting dalam memahami bagaimana Bumi berevolusi dan tetap stabil selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: