Jepang Bikin Jalan Otomatis untuk Kirim Barang Tanpa Sopir!

Jepang Bikin Jalan Otomatis untuk Kirim Barang Tanpa Sopir!

Jepang Bikin Jalur Transportasi Otomatis "Conveyor Belt Road" untuk Atasi Krisis Sopir Truk. (Foto via www.highwaysindustry.com)--

OKES.NEWS - Menghadapi krisis kekurangan sopir truk, Jepang punya ide kreatif yaitu membangun jalur transportasi otomatis yang disebut "conveyor belt road" atau "jalur aliran otomatis."

Rutenya bakal menghubungkan Tokyo dan Osaka, dengan tujuan utama untuk mempercepat arus logistik sekaligus memenuhi permintaan pengiriman yang terus meningkat.

Proyek ini nggak cuma mengedepankan efisiensi, tapi juga mendukung sistem transportasi yang ramah lingkungan.

Apa Sih Fitur Utamanya?

Jalur otomatis ini dibangun untuk membantu Jepang mengatasi masalah besar di sektor logistik, yaitu kurangnya sopir truk.

Nantinya, koridor khusus ini bakal punya tiga jalur yang didedikasikan untuk mengangkut kotak-kotak barang beroda besar. Semua bakal bergerak otomatis dan non-stop 24 jam di sepanjang jalan tol tanpa perlu pengawasan manusia.

Proses bongkar muatnya juga otomatis pakai forklift, yang bakal terkoneksi langsung sama rute distribusi lain, seperti bandara, jalur kereta, dan pelabuhan.

Dengan cara ini, proses logistik bisa jauh lebih cepat dan makin minim keterlibatan manusia dalam operasional sehari-hari.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Berada di Grup Neraka Piala Asia U-20 2025

BACA JUGA:Prabowo Tekankan Efisiensi Uang Negara

Kapan Mulai Dicoba dan Bisa Beroperasi?

Rencananya, jalur ini bakal mulai diuji coba sekitar tahun 2027 atau awal 2028.

Kalau lancar, "conveyor belt road" ini diharapkan udah bisa full operasional pada pertengahan 2030-an.

Jepang serius banget mengembangkan ini sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk transportasi yang lebih berkelanjutan.

Manfaat Tambahan untuk Lingkungan dan Sopir

Selain mengurangi kebutuhan sopir, sistem ini juga bisa meringankan beban kerja sopir yang masih aktif, terutama dengan membebaskan mereka dari tugas pengiriman jarak jauh yang sering bikin capek. Risiko kecelakaan akibat kelelahan juga bisa ditekan.

Selain itu, sistem otomatis ini didesain hemat energi, jadi emisi karbonnya bakal jauh lebih rendah dibandingkan truk biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: www.businessinsider.com