Penyebaran Berita Bohong di Media Sosial Jadi Ancaman Terbesar Jelang Pilkada
Ilustrasi Hoax (Foto: opiniremaja.com)--
Selain itu, calon Bupati Muba, Lucianty, juga menjadi target berita hoax yang menyatakan bahwa jika ia terpilih, ia akan menutup sumur minyak tradisional milik masyarakat.
Lucianty menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar dan menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan tambang minyak rakyat.
Sementara itu, Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho, menekankan bahwa hoax politik cenderung meningkat jelang pemilihan.
Yakni, dengan jumlah hoax yang ditemukan mencapai 2.119 kasus pada semester I 2024, hampir mendekati total kasus tahun 2023. Hoax terutama menyerang kandidat, pemerintah pusat, KPU, dan tokoh politik.
Hoax politik dapat merusak atau meningkatkan citra kandidat, serta merusak kepercayaan publik terhadap pemilu.
Septiaji menyarankan agar pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan media bekerja sama untuk melawan disinformasi yang mengancam proses demokrasi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: