Waspadai Ciri-Ciri Dehidrasi pada Anak dan Cara Penanganannya

Waspadai Ciri-Ciri Dehidrasi pada Anak dan Cara Penanganannya

Ilustrasi Dehidrasi pada Anak (foto:family)--

Kulit Kering dan Keriput

Kulit tubuh yang kering dan mengkerut juga bisa menjadi tanda dehidrasi. Jika kulit anak dicubit dan tidak segera kembali normal, ini menunjukkan kekurangan cairan.

Tangan dan Kaki Dingin

Dehidrasi juga bisa menyebabkan tangan dan kaki anak terasa dingin karena tubuh kesulitan mengatur suhu normalnya dan memperlambat sirkulasi darah.

Jarang Buang Air Kecil

Urin yang lebih pekat dan frekuensi buang air kecil yang berkurang, bahkan hingga 6-8 jam, menandakan dehidrasi. Anak mungkin juga merasa kesulitan atau tidak ingin buang air kecil.

Pernapasan Lebih Cepat dan Berat

Pada dehidrasi yang parah, pernapasan anak bisa menjadi lebih cepat dan dalam, disertai dengan detak jantung yang meningkat, sebagai respons tubuh terhadap kekurangan cairan.

Dampak Dehidrasi pada Anak

Dehidrasi yang berlangsung lama dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan anak untuk fokus, karena otak membutuhkan cairan untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, dehidrasi juga dapat menyebabkan penurunan suasana hati dan gangguan memori. Dalam kondisi yang lebih serius, dehidrasi bisa memicu syok hipovolemik, yaitu keadaan kritis di mana tubuh kekurangan oksigen akibat penurunan aliran darah. Jika dibiarkan, syok hipovolemik dapat merusak organ tubuh, termasuk otak dan jantung.

BACA JUGA:Uang Kopkar Rp400 Juta di Bawa Kabur, Pejabat Sekretaris PTP Minanga Ogan Dibekuk di Jambi

Penanganan Dehidrasi

Jika Anda mendapati gejala dehidrasi pada anak, segera berikan cairan yang cukup dan bawa anak ke dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pada kasus dehidrasi yang disebabkan oleh muntah atau diare, sangat penting untuk mengisi ulang cairan tubuh agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: