Pimpinan Ponpes di OKU Diduga Kabur Usai Kasus Bejatnya Terkuak: Santriwati Jadi Korban!

Ilustrasi: Kasus Bejatnya Terkuak: Santriwati Jadi Korban--
BATURAJA - OKES.NEWS, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) kembali diguncang kasus memilukan. Seorang pimpinan pondok pesantren di BATURAJA Timur, berinisial FJ, diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap sejumlah santriwati di lingkungan pondok pesantren Alam Al Iskandariy, Jalan Gotong Royong, Kecamatan BATURAJA Timur.
Tragisnya, pelaku yang merupakan ketua yayasan ponpes tersebut dilaporkan menghilang setelah isu pencabulan ini mulai mencuat ke publik. Masyarakat setempat pun dibuat resah dan prihatin atas dugaan tindakan tak bermoral yang dilakukan oleh sosok yang seharusnya menjadi panutan.
Keterangan dihimpun dari salah satu keluarga korban yang berani buka suara, menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada April 2025 lalu, tepatnya di kamar belakang pondok pesantren.
Korban kala itu tengah menjalankan tugas piket malam, hingga sekitar pukul 01.00 WIB, dipanggil oleh pelaku dan diajak masuk ke kamar yang menjadi lokasi kejadian tak senonoh tersebut.
BACA JUGA:7 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Daun Pandan, Alami dan Efektif !
BACA JUGA:Pelepasan Siswa SMP Negeri 1 Martapura Penuh Haru
Salah satu warga sekitar membenarkan bahwa aktivitas di pondok pesantren sudah tidak berjalan normal sejak munculnya dugaan kasus pencabulan ini.
“Kami sudah lama curiga, dan setelah mendengar kabar dari beberapa keluarga korban, pondok ini memang sepi. Ketua yayasan juga sudah tak terlihat,” ungkap TR salah seroang kerabat korban. (28/5/2025).
Sementara itu, Tr, keluarga salah satu korban, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan harapan agar pihak kepolisian dan instansi terkait segera mengambil tindakan tegas demi memberikan rasa keadilan kepada korban dan keluarga.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran besar di tengah masyarakat, terutama bagi orang tua yang telah mempercayakan pendidikan agama anak-anak mereka di ponpes tersebut.
Tak hanya itu, hilangnya FJ setelah dugaan pencabulan terkuak juga menambah misteri dan tekanan publik agar pihak berwajib segera melakukan penangkapan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: