5 Tahap Membangun Sales Pipeline agar Target Penjualan Tercapai

5 Tahap Membangun Sales Pipeline agar Target Penjualan Tercapai

Beberapa dampak sales pipeline terhadap pencapaian target KPI.--

BACA JUGA:BSU 2025 Cair Lagi? Ini Cara Daftar BLT Gaji Rp600 Ribu untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp3,5 Juta

Agar tim sales tidak membuang waktu pada prospek yang tidak potensial, dan berujung pada melambatnya laju sales pipeline, maka dibutuhkan kriteria profil pelanggan ideal. Profil pelanggan ideal atau Ideal Customer Profile (ICP) menjadi gambaran karakteristik utama dari pelanggan yang paling mungkin melakukan pembelian produk. 

Bisnis dapat menggunakan parameter yang umum untuk menentukan ICP, seperti: sektor industri, ukuran perusahaan, lokasi geografis, hingga kebutuhan spesifik yang dapat diselesaikan dengan produk. Dengan ICP, bisnis dapat menyaring prospek dengan lebih cepat, namun tetap relevan.

Proses kualifikasi juga dapat dilakukan dengan melakukan percakapan langsung terhadap prospek. Pertanyaan dapat disusun secara sistematis menggunakan teknik seperti BANT (Budget, Authority, Need, Timeline) atau CHAMP (Challenges, Authority, Money, Prioritization)

Tahap 3 – Penawaran: Menyampaikan Solusi dengan Tepat

Jika prospek dirasa sudah memenuhi kriteria ICP, maka langkah selanjutnya adalah tahap penawaran. Dimana tim sales mulai menjelaskan solusi secara spesifik, dan menghubungkannya dengan kebutuhan prospek. Hal ini dilakukan agar prospek melihat produk sebagai nilai yang berharga dan menjadi jawaban tepat atas masalah mereka.

BACA JUGA:Cek Daftar Penerima Bansos Juni 2025 BSU, BPNT, PKH, PIP hingga Bantuan Beras Cair Bulan Ini

Menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan prospek

Setiap prospek memiliki konteks dan kebutuhan yang berbeda. Maka, hindari menyampaikan penawaran yang umum atau terlalu teknis. Fokuslah pada pendekatan consultative selling, dengan menunjukkan fitur dalam produk sebagai jawaban untuk masalah yang spesifik. 
Dalam menghubungi prospek juga gunakan bahasa yang mereka mengerti, jangan terlalu banyak menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami. Jika perlu berikan beberapa studi kasus sebagai testimonial untuk meningkatkan kepercayaan prospek. 

Setelah prospek menunjukkan  minat yang tinggi, lanjutkan penawaran dengan versi trial atau demo, agar prospek dapat merasakan secara langsung produk yang akan mereka beli.

Tahap 4 – Negosiasi: Menyelesaikan Keberatan Pelanggan

Meskipun prospek sudah tertarik bukan berarti tugas tim sales selesai. Pada tahap negosiasi, akan ada banyak pertimbangan yang dipikirkan prospek. Bisa jadi karena pertimbangan harga, waktu implementasi, hingga kesesuaian fitur, membuat tahap ini membutuhkan kemampuan komunikasi dan empati yang tinggi.

BACA JUGA:Desa/Kelurahan Wajib Bentuk Koperasi Merah Putih

Jika prospek mulai merasa keberatan, maka tim sales dapat menghadapinya dengan penawaran solusi atau nilai yang sebanding. Dalam proses ini, dibutuhkan kesabaran dan  pendekatan yang bertahap.

Selain itu, agar proses negosiasi berhasil, jangan terlalu mendorong prospek dan fokus pada membangun kepercayaan yang kuat agar kemungkinan retensi turut meningkat.

Tahap 5 – Closing: Menutup Penjualan dengan Sukses

Tahap penjualan kemudian akan diakhiri dengan tahap closing, dimana prospek memutuskan untuk melakukan pembelian. Tahap ini pula yang menentukan apakah prospek akan menjadi pelanggan yang loyal atau tidak. 

Untuk mengetahui momen yang tepat kapan kesepakatan bisa segera ditutup adalah dengan menyadari sinyal-sinyal yang muncul. Sinyal tersebut bisa berupa pertanyaan berlanjut terkait harga, garansi, atau implementasi, hingga permintaan atas proposal maupun dokumen resmi.

BACA JUGA:Mau Untung Besar di 10 Tahun ke Depan? Ini Strategi Investasi Bisa Bikin Kaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: