Rumah Mewah Crazy Rich di Tulung Selapan Disegel Diduga Terkait Narkoba

--
SUMSEL - Warga Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel dihebohkan terkait penggeladahan. Bukan soal Tipu Sana Sani (Tipsani), tapi kali ini tentang narkoba yang melibatkan crazy rich asal Desa Selapan Ilir, H Sutar.
Rumah mewah salah satu orang terkaya di Kecamatan Tulung Selapan itu, digeledah Badan Narkotika Nasional (BNN), dibantu BNN Provinsi Sumsel dan puluhan anggota Satuan Brimob Polda Sumsel bersenjata lengkap, Rabu (30/7).
Penggeeldahan berlangsung sekitar 3 jam, dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. Informasi yang berkembang di masyarakat setempat, H Sutar bersama istri, Dewi, dan anak buahnya berinisial E, sudah diamankan sejak Senin (28/7).
“Kalau kata warga di sini, begitu infonya. Termasuk rumahnya yang di Palembang, turut digeledah,” ucap warga setempat, yang enggan disebutkan identitasnya, kemarin. Dalam penggeledahan di rumah mewanya di Desa Selapan Ilir, istri H Sutar dibawa untuk menyaksikan.
BACA JUGA:Nusron Dorong Pemda Bebaskan BPHTB bagi Warga Kurang Mampu
BACA JUGA:Gempar!!! Kasus Pembunuhan Warga OKU Tewas Dibacok, Begini Kronologisnya
Terpisah, Kades Tulung Selapan Ilir, H Yendi, mengungkapkan pada Selasa malam (29/7), dia sudah dihubungi petugas dari BNNP Sumsel.
Menyampaikan akan datang ke Desa Selapan Ilir, mendampingi petugas dari BNN pusat yang akan melakukan penggeledahan rumah H Sutar.
“Diduga terkait soal aliran dana,” sebut Yendi. Namun dikatakannya, dalam penggeledahan Rabu (30/7), tidak ada barang yang dibawa dari rumah H Sutar di Desa Selapan Ilir. Meski seluruh ruangan rumah berlantai dua warna emas itu, digeledah tim gabungan.
“Kalau informasinya, H Sutar serta dua anak buahnya sudah dibawa ke Kantor BNN Sumsel untuk dilakukan pemeriksaan,” tambah Yeni. H Sutar dikenal sebagai pengusaha sarang burung walet dan kebun karet.
Tetapi Yeni mengaku tidak tahu jika H Sutar ada usaha lain. “Sebab beliau jarang pulang ke rumahnya di sini, lebih sering hanya dihuni penjaga rumah,” sebutnya. Menurutnya, H Sutar baru beberapa bulan lalu pulang dari menunaikan ibadah haji.
BACA JUGA:HUT OKU ke-115, Gubernur Sumsel Minta Sudahi Perbedaan, Fokus Pembangunan
"Kami sempat menunaikan ibadah haji bersama, pada tahun 2005 lalu. Saya mengenalnya sebagai orang yang baik. Kalau pulang ke Desa Selapan Ilir, ketika suara azan belum habis dia pasti sudah berada di masjid,” kenang Yendi.
Kapolsek Tulung Selapan AKP Budi Santoso SH bersama anggotanya, juga berjaga di luar pagar rumah H Sutar yang digeledah BNN dan BNN Provinsi Sumsel, kemarin. "Kami hanya bisa melihat dari kejauhan, tidak bisa masuk (areal dalam pagar rumah)," sebutnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: