Bahas Transisi Penyuluh ke Pusat dan Kesejahteraan PPL

Perhiptani OKU Timur bahas transisi penyuluh ke pusat dan kesejahteraan PPL. (Foto: Istimewa)--
OKES.NEWS - Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten OKU Timur mengadakan pertemuan untuk membahas sejumlah isu penting.
Mulai dari transisi status penyuluh pertanian dari pegawai daerah menjadi pegawai pusat hingga persoalan peningkatan kesejahteraan penyuluh.
Ketua DPD Perhiptani OKU Timur, Andri Irawan, SP, menjelaskan bahwa proses peralihan status saat ini sedang berlangsung.
Ia berharap perubahan tersebut membawa dampak positif terhadap kesejahteraan penyuluh, mengingat tanggung jawab mereka yang semakin besar.
“Saya sebagai ketua berharap kesejahteraan penyuluh bisa meningkat. Jika PPL sejahtera, maka petani pun akan merasakan kebahagiaan,” ujarnya, Minggu (21/09/2025).
BACA JUGA:Billy Syahputra Tak Memaksa Kewarganegaraan Istrinya, Vika Kolesnaya
Andri juga menegaskan bahwa para penyuluh pertanian di OKU Timur berkomitmen mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, terutama di wilayah OKU Timur.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Bupati OKU Timur, HM Adi Nugraha Purna Yudha, SH, yang mewakili Bupati Ir H Lanosin, MT, MM.
Dalam sambutannya, Wabup Yudha menyampaikan apresiasi atas kontribusi penyuluh pertanian dalam mendorong kemajuan sektor pertanian daerah.
Ia juga menekankan bahwa Pemkab tidak lagi bisa mengalokasikan anggaran untuk penyuluh karena status mereka kini sedang dalam tahap peralihan ke pemerintah pusat.
Meski begitu, ia optimistis penyuluh akan lebih diperhatikan setelah berada di bawah Kementerian Pertanian.
BACA JUGA:Billy Syahputra Tak Memaksa Kewarganegaraan Istrinya, Vika Kolesnaya
“Saya yakin Presiden memahami betul pentingnya peran penyuluh di lapangan, sehingga kesejahteraan mereka pasti akan menjadi perhatian,” ungkapnya. Ia menambahkan, dengan berada langsung di bawah pusat, hambatan birokrasi akan berkurang dan target swasembada pangan bisa lebih cepat dicapai.
Pertemuan yang digelar di Kampus Stiper Belitang ini juga melibatkan sejumlah organisasi mitra, seperti Tani Merdeka Indonesia (TMI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), serta Kelompok Wanita Tani (KWT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: