OKES.CO.ID, OKU SELATAN – Dalam press release di Mapolres OKU Selatan , Kapolres OKU Selatan AKBP Indra Arya Yudha membeberkan pembacokan yang dialami RES. Dalam press release tersebut, barang bukti dan pelaku utama RS juga dihadirkan.
Pembacokan ini berawal pada 23 Juni lalu sekitar pukul 19.00 WIB . Kala itu, RS dan temannya Jo pergi ke Sabutan untuk menemui rekannya berinisial Sil.
Saat bertemu dengan Sil di kebunnya, RS menanyakan kalung miliknya kepada Sil.
Sisil pun menjawab kalung yang dimaksud RS ada di kontrakan nya. Sil lantas pulang ke kontrakan . sedangkan RS dan Jo menunggu di pondok kebun Sil.
Namun, Sil tak kunjung datang kembali ke kebunnya. RS dan Jo pun menyusul Sil ke kontrakan nya.
BACA JUGA: Maling Bobol KUA Buana Pemaca
Saat tiba di kontrakan Sil, RS dan Jo melihat ada beberapa rekan Sil. Yaitu RES, Kev, Ro, Can, dan seorang laki-laki yang tidak diketahui identitasnya.
Saat itu Ke, Ro , dan RS sedang duduk di depan kontrakan dan tengah membakar sampah.
Tak lama , Si l menemui RS dan Jo.
Sil yang mengetahui maksud kedatangan RS dan Jo, ia menjelaskan, kalung yang ditanyakan RS telah hilang.
Kemudian RS meminta Sil untuk kembali mengingat dan mencari keberadaan kalung tersebut. “Cubo cari lagi. Siapo tau di dalam kardus,” ucap RS di hadapan polisi dan wartawan saat press release.
Namun Sil kembali menegaskan, kalung tersebut tidak ada karena telah hilang.
Sil pun kembali mencari kalung milik RS . Namun tidak membuahkan hasil.
BACA JUGA: Dibegal, Pelajar MAN Muaradua Pasrah
Rekan Sil yang berinisial Can yang sedari awal ada di dalam kontrakan keluar. Sedangkan RS dan Jo masih di dalam kontrakan .
Kemudian, rekan Sil lainnya yang berinisial Ke yang masih di ruangan meminta temannya Ro untuk menemaninya mengambil parang di rumah keponakannya.
“Payo Ro, rewangi aku ngambek parang di rumah ponakan aku,” kata RS mengulangi ajakan Ke kepada Ro. Ro pun setuju. Keduanya pergi ke rumah keponakan Ke.
Mendengar perkataan ini , RS salah sangka. Kemudian ia pun mengajak Jo untuk juga mengambil parang di rumahnya.
“Jo , wong tu ngambek parang, kito ngambek parang pulok di rumah aku,” ujar RS kepada Jo. Jo pun sepakat.
Keduanya pun langsung menuju rumah RS untuk mengambil sebilah parang. Kemudian, parang tersebut ia selipkan di pinggang sebelah kiri.
Tak hanya itu, keduanya juga pergi ke rumah Jo untuk mengambil sebilah pisau. Pisau tersebut, ia selipkan di pinggang kiri.
Saat hendak kembali ke kontrakan Sil, RS melihat temannya yang lain berinisial Ag. RS pun mengajak Ag . “Payo rewangi aku, aku nih nak belago,” ajak RS kepada Ag. Ag pun setuju.
Ketiganya pun pergi ke kontrakan Sisil . Ketika tiba di kontrakan Sil, ketiganya melihat RE, Ro, Ke, Sil dan Can sedang membakar jagung.
Tanpa membuang waktu, RS mengeluarkan parang nya. Kala itu, RS melihat RE S sedang duduk di depan pintu kontrakan Sil yang sedang memegang sebilah pisau. Sebaliknya, RES juga melihat RS, namun tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Tanpa disangka, RS menghampiri dan menyerang RES. “Besak gaya kau ni ,” kata RS. Akibatnya, sisi kiri kepala RES terluka.
Karena diserang tiba-tiba, RES berlari masuk ke kontrakan . Sedangkan kedua teman RS, Jo dan Ag , juga mengeluarkan senjata tajam yang mereka bawa.
Melihat penyerangan ini, semua orang yang ada di kontrakan tersebut menyelamatkan diri. Tak lama berselang, RS, Jo dan Ag juga pergi meninggal kan lokasi kejadian. (res)