BKKBN Ingatkan Dampak Buruk Stunting Bagi Masa Depan Indonesia

Selasa 04-07-2023,11:16 WIB
Reporter : rilis
Editor : Aris Munandar

Menurut Nurhayati M.Pd, Pokja Pelayanan KB Perwakilan BKKBN Banten, terdapat 55 akseptor MKJP yang mendapat pelayanan KB gratis di lokasi acara, di antaranya 43 akseptor  implan dan 13 akseptor IUD. Juga dilayani pemeriksaan papsmear terhadap 30 orang.

Saat kegiatan akbar  Pelayanan KB Sejuta Akseptor, beberapa waktu lalu, dalam rangka menyongsong Harganas 2023, Kota Cilegon, mencatatkan prestasi dengan menjaring  91.573 akseptor atau 133,97 persen dari target, sebanyak 159,95 persen merupakan akseptor IUD, implan, Metode Operasi Wanita (MOW), dan Metode Operasi Pria (MOP).

"Pelayanan serentak dalam rangka acara Temu Jawara  ini dilakukan di delapan kabupaten/kota. Sebanyak 800 akseptor MKJP (implan dan IUD) menjadi target kami," jelas Nurhayati. 

BACA JUGA:Masyarakat Antusias Ikuti Sosialisasi Hari Keluarga Nasional dan Cegah Stunting dari BKKBN

Serahkan Bantuan

Kegiatan yang berlangsung tak jauh dari dermaga penyeberangan Merak - Bakauheni itu ditandai penyerahan bendera pataka  Mupen on The Road oleh Sukaryo kepada Walikota Cilegon. 

Selain itu dilakukan juga penyerahan dana rehab rumah sebesar Rp 15 juta, penyerahan bantuan sembako kepada 30 keluarga berisiko stunting.

Termasuk penyerahan bantuan program Dashat untuk enam rumah, masing-masing Rp  7,5 juta, dan bantuan telur untuk keluarga berisiko stunting senilai Rp50 juta, serta bantuan 50 zak semen. 

Bantuan itu diberikan mitra kerja BKKBN, di antaranya  Baznas Kota Cirebon, beberapa perusahaan swasta, dan LSM  Laskar Merah Putih. 

Pengukuhan Bapak Asuh Anak stunting juga menandai kegiatan di siang itu. Mereka yang dikukuhkan sebagai BAAS adalah Danramil Pulomerak, Kapolsek Pulomerak, Camat Pulomerak dan dan sejumlah pengusaha. n

Penulis: Santjojo Rahardjo

Editor: Kristianto

 

Tanggal Rilis: Senin, 03 Juli 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

Kategori :