Alamat Gaib Itu Datang Sampai 3 Kali Bukan Saat Mimpi, Inilah Sejarah Lahirnya Sholawat Wahidiyah

Selasa 08-08-2023,07:52 WIB
Reporter : Dedi
Editor : Gus Munir

Alamat Gaib Itu Datang Sampai 3 Kali Bukan Saat Mimpi, Inilah Sejarah Lahirnya Sholawat Wahidiyah 

KEDIRI, OKES.NEWS-Mbah Ma'roef atau KH Mohmmad Ma'roef sebelum wafat sudah memberikan wasiat kepada muri-muridnya, dan sejumlah orang yang bertamu ke pondoknya, Pondok Kedunglo.

Wasiat sebelum wafat, Mbah Ma'reof mengatakan akan lahir sholawat dari bumi Kedunglo.

Kepada para santri dan tamunya kalau sholawat itu lahir diminta untuk mengamalkan. 

Dan ternyata sholawat itu benar lahir adannya. Sholawat itu ditakflif oleh KH Abdul Madji Ma'roef, putranya yang diajak ke Makkah ketika Mbah Ma'roef naik haji kedua dengan naik kapal laut . 

Ya, Pesantren Kedunglo, ini terletak di Desa Bandar Lor, Kota Kediri, menjadi sorotan karena kehadiran Sholawat Wahidiyah.

Yaitu sholawat dan sebuah doa yang diyakini lahir dari amalan dan bermunajatnya Romo KH. Abdoel Madjid Ma’roef, pengasuh pesantren tersebut. 

BACA JUGA:Assalamualaikum, Nabi Khidir Sering datang ke Kedunglo untuk Menemui Mbah Ma'roef Ketika...

Sholawat ini diyakini memiliki frekuensi spiritual tinggi dan bertujuan untuk memperbaiki mental dan akhlak umat manusia.

Awal mula Sholawat Wahidiyah bermula pada awal bulan Juli tahun 1959, ketika Romo KH. Abdoel Madjid Ma’roef menerima "alamat ghoib" dalam keadaan terjaga dan sadar. 

Alamat tersebut memanggilnya untuk berjuang memperbaiki mental masyarakat melalui jalan bathiniyah (spiritual).

Sejak saat itu, Romo KH Abdoel Madjid Ma’roef dengan penuh ketekunan dan prihatin, memusatkan kekuatan bathiniyah, bermujahadah, bermunajat, dan mendekatkan diri kepada Allah serta memohon kesejahteraan umat dan masyarakat. 

Salah satu amalannya adalah banyak mengamalkan doa-doa sholawat, termasuk Sholawat Badawiyah, Sholawat Nariyah, Sholawat Munjiyat, Sholawat Masisiyah, dan lainnya.

Beliau hampir selalu membaca sholawat dalam setiap kesempatan.

Romo KH. Abdoel Madjid Ma’roef mengabdikan diri sepenuhnya untuk melaksanakan tugas berat ini, yang tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi atau keluarganya.

Kategori :