Terungkap, Ternyata Ini Alasan Mbah Ma'roef Memilih Tanah Pondok Antara Jembatan Kembar Sungai Brantas

Terungkap, Ternyata Ini Alasan Mbah Ma'roef Memilih Tanah Pondok Antara Jembatan Kembar Sungai Brantas

Pondok Pesantren Kedunglo, Bandar Lor, Mojoroto, Kota Kediri bisa dilihat dari Kelenteng Tjoe Hwie Kiong--

Terungkap, Ternyata Ini Alasan Mbah Ma'roef Memilih Tanah Pondok Antara Jembatan Kembar Sungai Brantas Kediri

OKES.NEWS- KEDUNGLO Di tengah-tengah pesatnya perkembangan zaman, terdapat cerita ulama hebat dan pemimpin spiritual yang mampu mengubah jalan hidup banyak orang. 

Ya beliau adalah Mbah KH. Moh. Ma’roef RA.  Sosok yang mendirikan Pondok Pesantren Kedunglo, ini meninggalkan warisan tak ternilai haragnya bagi masyarakat.

Berawal dari panggilan hati, Mbah Ma’roef diberi tugas oleh mertuanya untuk mencari tanah yang layak untuk didirikan pondok pesantren (ponpes). 

Agar diberi kemudahan, dalam mengemban tugas spiritualnya, beliau lantas melakukan tirakat dengan membaca Shalawat Nariyah sebanyak 4444 kali. 

Hasil dari usaha spiritual ini membuahkan hasil, di beri sebuah alamat yang mengarahkan kepada Mbah Maroef. Agar membeli sebuah tanah di sebelah barat sungai Brantas, di antara dua jembatan kembar Kediri.

BACA JUGA:Ketika Tirakat di Atas Makam Serasa Diterpa Angin Lisus, Masyaallaah Seperti Mukjizat Karomah Mbah Ma'roef Itu

Meski menerima perlawanan dari keluarga karena tanah yang ia pilih berupa perairan, Mbah Ma’roef tetap teguh pada pendiriannya. 

Beliau memilih tanah tersebut dengan dalih dan keyakinan bahwa pondok pesantren yang akan didirikan mempunya prospek. 

Pondok ini dalam keyakinan Mbah Maroef  memiliki keistimewaan tersendiri, yakni dekat dengan pasar, sungai, dan kota.

Pondok Kedunglo, yang berdiri pada tahun 1901 di sebelah utara sungai Brantas (sekarang lokasi Miladiyah), menjadi simbol perjuangan dan dedikasi Mbah Ma’roef.

Di sinilah dia mengasuh dan mengajar para santri dengan penuh perhatian. 

Walaupun tidak memiliki banyak santri, kebijaksanaan beliau dalam memilih jumlah santri menjadi salah satu ciri khas Pondok Kedunglo.

Setelah beliau tinggal di Kedunglo semula berduyun-duyunlah para santri ingin menimba ilmu pada beliau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: