BKSDA Sumsel Cari Solusi Atasi Konflik Gajah Liar di OKU Selatan

BKSDA Sumsel Cari Solusi Atasi Konflik Gajah Liar di OKU Selatan

BKSDA Sumsel cari solusi atasi konflik gajah liar di OKU Selatan. (Foto: HOS)--

OKES.NEWS - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan tengah mencari solusi untuk mengatasi gangguan gajah liar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan agar tidak menimbulkan konflik dengan warga.

Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Teguh Setiawan, di Muaradua pada Jumat menjelaskan bahwa keberadaan gajah liar di wilayah tersebut telah meresahkan masyarakat karena beberapa kali memasuki area permukiman.

“Belum lama ini, lima ekor gajah liar terlihat masuk ke permukiman di Kecamatan Buay Pemaca dan Buana Pemaca. Kondisi ini menimbulkan keresahan warga sekaligus berpotensi memicu konflik antara manusia dan satwa,” ujarnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, BKSDA telah melakukan pemetaan jalur pergerakan gajah di wilayah OKU Selatan

Tim di lapangan juga diterjunkan untuk melaksanakan langkah-langkah mitigasi dengan pendekatan yang tetap memperhatikan kelestarian satwa.

BACA JUGA:Dari Hati ke Hati, Menteri Nusron Bahas Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah di Kaltim

Upaya yang dilakukan antara lain menghalau gajah kembali ke habitatnya, memasang rambu peringatan di jalur lintasan, serta melakukan sosialisasi kepada warga mengenai cara aman menghadapi keberadaan gajah liar.

Teguh menekankan bahwa kerja sama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan.

“Kami telah berkoordinasi dengan Pemkab OKU Selatan guna merumuskan solusi yang efektif dan berkelanjutan, agar keberadaan gajah liar dapat dikelola dengan baik tanpa menimbulkan rasa takut maupun kerugian bagi warga,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati OKU Selatan, Abusama, meminta agar BKSDA segera mengambil langkah nyata dalam menangani gangguan gajah liar yang kerap mengganggu masyarakat di Kecamatan Buay Pemaca dan Buana Pemaca.

Menurutnya, pemerintah daerah mendukung penuh upaya pelestarian ekosistem yang dilakukan BKSDA, namun keselamatan serta kenyamanan warga tetap menjadi prioritas utama.

“Tindakan mitigasi perlu dilakukan secara cepat, terencana, dan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat maupun satwa,” ujar Abusama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: