Ini Pernyataan Prabowo Subianto Terkait Data Pertahanan Saat Konferensi Pers Pasca Debat Capres Selesai
Okes.news- Pasca debat capres yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 7 Januari 2023, Capres Prabowo Subianto memberikan pernyataan penting dalam sebuah konferensi pers.
Ia menegaskan bahwa data dan anggaran pertahanan dan keamanan negara merupakan hal sakral.
Selama era Prabowo data dan anggaran pertahanan dan telah mendapat persetujuan dari Komisi 1 DPR RI.
Prabowo, yang di dampingi oleh cawapres Gibran Rakabuming Raka dan tim kampanyenya, menekankan bahwa pertahanan keamanan negara tidak seharusnya dijadikan komoditas politik.
Menanggapi pernyataan dari Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, tentang pembelian alutsista bekas, Prabowo menyatakan keheranannya dan mengkritik pemahaman Anies tentang isu pertahanan.
Prabowo, dengan tegas, menyebut bahwa Anies tidak mengerti masalah pertahanan dan menantangnya untuk diskusi terbuka.
Prabowo juga mengklaim bahwa di bawah kepemimpinannya, industri pertahanan telah memperoleh laba terbesar.
Selain itu, Prabowo juga mengkritik capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang mempertanyakan data pertahanan dan keamanan selama kepemimpinannya.
Prabowo menyatakan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut menyesatkan.
Prabowo malah menilai bahwa seorang dengan latar belakang pendidikan tinggi, seperti Anies yang ia sebut "profesor", tidak seharusnya berbicara tanpa pemahaman yang mendalam tentang pertahanan.
BACA JUGA:Tumpeng jadi Topik Hangat Usai Debat Wakil Presiden, Gibran ke Cak Imin: Gimana ini Nggak Konsisten
Dalam debat kali ini sangat terlihat panas.
Karena Prabowo tidak memberikan jawaban yang pas.
Atau bahkan jawaban Prabowo sangat tidak memuaskan capres Anies dan Ganjar terlihat kesal.
"Silahkan rakyat yang menilai," jelas Anies.
Sehingga capres Ganjar menilai skor unuk pertahanan masa Prabowo nilainya 5.
Sedangkan Anies malah menilai skor lebih rendah. Kata Anies Menhan masa Prabowo nilainya bisa di bawah 5.
Ya dalam pandanganya, Capres Anies Baswedan menekankan pentingnya merumuskan ancaman keamanan Indonesia.
Ini untuk penguatan sektor keamanan yang dihadapi Indonesia di tahun mendatang.
Jadi sebagai langkah awal untuk memperkuat sektor keamanan nasional.
Menurut Anies Baswedan, pemahaman yang jelas terhadap ancaman ini penting untuk menentukan respons yang tepat dari badan-badan terkait.
BACA JUGA:Penting, Jangan Lewatkan Agenda Debat Perdana Cawapres Jumat 22 Desember 2023
Anies Baswedan berargumen tanpa mengidentifikasi ancaman baru, upaya restrukturisasi dalam sektor keamanan hanya akan menyelesaikan masalah organisasi, tanpa mengatasi masalah keamanan yang sebenarnya.
"Yang perlu dibutuhkan adalah organisasi yang diatur untuk menyelesaikan tantangan, bukan hanya urusan organisasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Baswedan menyatakan bahwa dalam penataan organisasi keamanan, perlu melibatkan unsur-unsur yang terbiasa menghadapi tantangan organisasi.
Hal ini dimaksudkan agar penataan organisasi tidak hanya berdasarkan keinginan pemimpin, tetapi juga merespons ancaman yang ada.
Komentar ini menunjukkan fokus Anies Baswedan pada pendekatan yang komprehensif dan responsif dalam menghadapi tantangan keamanan nasional.
Ya, KPU telah menetapkan lima kali debat peserta pilpres, dengan debat ketiga yang berlangsung hari ini, 7 Januari 2024, di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Debat ini berfokus pada enam sub tema, termasuk pertahanan dan keamanan, hubungan internasional, globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Sebanyak 11 panelis telah ditentukan oleh KPU untuk debat ketiga ini, yang telah dikarantina di Jakarta sejak 5 Januari 2024.