Barcode Terblokir, Layanan Solar di SPBU 24.321.165 Lubuk Batang OKU Terganggu

Kamis 24-10-2024,19:32 WIB
Reporter : Aris Munandar
Editor : Gus Munir

Lubuk Batang, OKES.NEWS – Puluhan  pengendara di SPBU 24.321.165 Lubuk Batang mengeluhkan terblokirnya barcode solar pada aplikasi MyPertamina, yang menyebabkan terganggunya pelayanan pengisian BBM subsidi jenis solar pada Rabu, 23 Oktober 2024. 

Situasi ini memicu antrean panjang kendaraan yang membutuhkan solar, bahkan sempat terjadi kericuhan antara pengendara dan petugas SPBU.

Insiden tersebut dibagikan melalui media sosial @baturaja.tiktok, yang menunjukkan puluhan mobil terparkir tanpa dapat mengisi solar.

Video tersebut juga menampilkan petugas SPBU dan anggota TNI-Polri yang berdialog di lokasi. 

BACA JUGA:Rela Antri Demi Pertalite, Padahal Jalur Barcode di SPBU Baturaja Kosong

BACA JUGA:Carut-Marut Aturan Beli BBM dengan Barcode di SPBU Bikin Masyarakat Makin Susah

Dalam narasi video, akun tersebut menulis, "Terjadi pemblokiran barcode solar di SPBU Lubuk Batang, sempat ricuh min."

Video yang cepat viral ini mendapatkan lebih dari 28 ribu view dan 50 komentar. 

Banyak warganet menduga bahwa pemblokiran barcode terkait penyalahgunaan distribusi BBM subsidi, di mana solar diduga sering jatuh ke tangan penadah, bukan konsumen yang seharusnya. 

Salah satu netizen, @Arwxxx, berkomentar, “Wajar saja barcode diblokir. Kalau Barcode buat penanda solar.”

BACA JUGA:Agen BRILink Gagalkan Upaya Penipuan Berkat Ketelitian dan Kepatuhan SOP

BACA JUGA:Pempek Cek IDA26, Sudah 10 Tahun Bermitra Dengan Bank BRI

Keluhan juga datang dari sopir lain, @samsamxxx, yang mengatakan, "Ini tanpa pemberitahuan kenapa tiba-tiba barcode harus diverifikasi, kasihan yang bawa muatan stut."

Petugas SPBU, Aldo, saat ditemui di lapangan menjelaskan bahwa pemblokiran terjadi karena kesalahan dalam sistem pendaftaran MyPertamina, terutama ketidakcocokan data antara aplikasi dan data kendaraan di Samsat. 

Ia menambahkan, "Bisa jadi ada data yang disengaja oleh pemilik kendaraan untuk salahgunakan BBM subsidi."

Kategori :