OKES.NEWS - Boraks itu bahan kimia yang sering kita temui di berbagai produk rumah tangga, seperti deterjen, plastik, perabotan kayu, dan bahkan kosmetik.
Meskipun ada banyak manfaatnya di industri, menggunakan boraks dalam makanan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Dulu, boraks sempat dipakai sebagai pengawet makanan, tapi sekarang sudah dilarang di banyak negara, termasuk Indonesia.
Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang boraks, bahaya yang ditimbulkannya, dan cara mengenali makanan yang terkontaminasi.
Apa Itu Boraks dan Fungsinya?
Boraks, atau natrium tetraborat, adalah bubuk putih yang mudah larut dalam air. Zat ini mengandung senyawa boron yang berasal dari proses alami, seperti penguapan di tambang garam atau kawah lumpur.
Boraks punya banyak kegunaan, mulai dari pembuatan gelas, glasir enamel gigi, plastik, antiseptik, hingga pengawet kayu. Bahkan, boraks juga dipakai dalam produk perawatan tubuh seperti krim, sampo, dan sabun mandi, serta sebagai pembasmi serangga.
BACA JUGA:Malaysia Gagal ke Semifinal Setelah Ditahan Imbang Singapura
BACA JUGA:Luminous Fortune Koleksi Spesial Ivan Gunawan dan Passion Jewelry untuk Tahun Baru!
Larangan Penggunaan Boraks dalam Makanan
Dulu, boraks digunakan sebagai pengawet untuk mencegah makanan busuk, terutama yang mudah terkontaminasi jamur.
Namun, karena risiko kesehatan yang serius, banyak negara sudah melarang penggunaannya dalam makanan.
Sayangnya, masih ada pedagang nakal yang menggunakan boraks untuk membuat makanan seperti bakso, mi, gorengan, kerupuk, lontong, dan cimol terasa lebih renyah. Ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Bahaya Boraks bagi Kesehatan
Mengonsumsi boraks dalam jumlah banyak bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ. Berikut beberapa efek samping dan bahaya yang bisa ditimbulkan:
Kerusakan Hati
Salah satu dampak jangka panjang dari konsumsi boraks adalah kerusakan hati. Hati berfungsi untuk memecah racun dalam tubuh, tapi jika terus-menerus terpapar boraks, proses ini bisa menghasilkan senyawa berbahaya yang merusak hati.
BACA JUGA:Malaysia Gagal ke Semifinal Setelah Ditahan Imbang Singapura
BACA JUGA:Hati-Hati! 10 Tanda Tubuh Kamu Kebanyakan Gula