OKES.NEWS - Elon Musk bareng tim investornya ngelempar tawaran gede banget, sekitar $97,4 miliar (alias Rp1.5 kuadriliun), buat ngeakusisi OpenAI—perusahaan di balik ChatGPT.
Tawaran ini masuk Senin kemarin dan melibatkan beberapa investor top, kayak Vy Capital, Xai (startup AI-nya Musk), Ari Emanuel, Valor Equity Partners, Baron, dan 8VC.
Kenapa Musk Mau Beli? Musk bilang dia pengen OpenAI balik ke akar, jadi perusahaan open-source yang lebih fokus ke keamanan kayak dulu. Intinya, dia nggak terlalu sreg sama arah OpenAI sekarang.
Reaksi OpenAI? CEO OpenAI, Sam Altman, malah ngebales santai di X (dulu Twitter), "Nggak, makasih. Tapi kalau mau, kita bisa beli Twitter seharga $9,74 miliar (sekitar Rp154 triliun), minat?" Jawaban ini jelas-jelas nunjukin OpenAI nggak tertarik sama tawaran Musk.
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran 35,72%, Kementerian ATR/BPN Pastikan Layanan Publik Tetap Optimal
Musk dulunya salah satu pendiri OpenAI, tapi akhirnya cabut gara-gara beda pandangan soal manajemen. Setelah itu, dia malah bikin perusahaan AI sendiri buat bersaing sama OpenAI.
Selain nawarin akuisisi, Musk juga lagi gugat OpenAI karena dianggap melanggar aturan antitrust dan berusaha ngeblokir perubahan OpenAI jadi perusahaan profit.
OpenAI lagi ngejar model bisnis berbasis profit dan dapet banyak suntikan dana. Salah satunya, SoftBank yang katanya mau invest $40 miliar, bikin valuasi OpenAI bisa tembus $260 miliar!
Meski tim Musk klaim kalau tawaran udah dikirim ke penasihat hukum OpenAI, sumber Reuters bilang dewan direksi OpenAI sendiri belum dapet proposal resminya.
Di sisi lain, OpenAI juga kerja sama bareng SoftBank dan Oracle buat proyek "Stargate." Proyek ini diumumin Donald Trump pas baru menjabat dan tujuannya buat ngegenjot investasi di infrastruktur AI di AS.