OKES.NEWS - Telur sering dijadikan pilihan makanan sehat karena kaya akan protein, vitamin, dan mineral penting yang mendukung tumbuh kembang anak. Meski demikian, cara pengolahan telur tidak boleh sembarangan, terutama jika ditujukan untuk anak-anak. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah: bolehkah anak mengonsumsi telur setengah matang?
Risiko Konsumsi Telur Setengah Matang pada Anak
Telur dapat disajikan dalam berbagai tingkat kematangan, mulai dari matang sempurna hingga setengah matang. Meski telur setengah matang dianggap lebih lezat oleh sebagian orang, jenis olahan ini sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak.
Telur yang belum dimasak hingga matang berpotensi mengandung bakteri Salmonella, yaitu bakteri yang bisa masuk melalui cangkang retak atau selama proses pembentukan cangkang pada ayam. Infeksi bakteri ini, atau yang dikenal dengan salmonellosis, dapat menyebabkan diare, muntah, demam, dan kram perut.
Anak-anak termasuk dalam kelompok yang paling rentan mengalami infeksi Salmonella. Bila tidak segera ditangani, infeksi ini bisa berkembang menjadi kondisi serius, meskipun pada umumnya gejala akan membaik dalam waktu sekitar 7 hari.
BACA JUGA:Tfue Menang Main Fortnite di Pesawat Pakai Internet Starlink
Cara Aman Menyajikan Telur untuk Anak
Agar telur tetap menjadi sumber gizi yang aman, perhatikan cara penyajian dan pengolahannya. Berikut beberapa tips penting:
Pilih telur yang bersih dan tidak retak
Simpan telur di suhu dingin, idealnya di bawah 4 C
Jangan menyimpan telur lebih dari tiga minggu
Pastikan telur dimasak hingga matang sempurna, baik direbus maupun digoreng
Konsumsi telur maksimal dua jam setelah dimasak
BACA JUGA:Adidas Originals Luncurkan Koleksi Perdana Buat Hewan Peliharaan, Gemas Banget!
Hindari menyimpan telur rebus di lemari es lebih dari 3 4 hari
Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani telur
Bersihkan peralatan masak dengan benar setelah digunakan