Penilaian Kinerja Guru: Senior Vs Junior

Penilaian Kinerja Guru: Senior Vs Junior

oleh Silfi Sanda M Pd SMA Negeri 4 OKU Tugas dan peran yang diamanatkan kepada guru tidaklah ringan seiring dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan guru dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di tengah masyarakat Untuk terlaksananya tugas dan fungsi guru dengan baik maka seorang guru harus memiliki kompetensi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 1 dan 3 Pasal tersebut mengharuskan pendidik memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan Tujuannya untuk mewujudkan pendidikan nasional yang meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi profesional dan kompetensi sosial Untuk mewujudkan hal hal tersebut di atas guru harus memiliki kinerja yang bagus Namun demikian kenyataan yang ada di lapangan masih jauh dari harapan Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi yang terkait dengan kinerja Mulai dari kesadaran guru terhadap kedisiplinan waktu mengajar yang kurang berbagai tugas administrasi yang tidak selesai tepat waktunya guru kurang menguasai materi pelajaran yang diampu karena banyaknya kompetensi yang dituntut kurikulum dan kurangnya inisiatif guru dalam memberikan keteladanan terhadap peserta didik Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Penilaian Kinerja Guru PKG berfungsi untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan dalam proses pembelajaran PermenPAN RB ini menuntut guru untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan guru dari tahun ke tahun Oleh karena itu PKG wajib dibuat oleh guru saat pengusulan naik pangkat Namun kenyataanya masih ada guru yang enggan dinilai pelaksanaan pembelajarannya di dalam kelas Hal ini terjadi karena berbagai alasan yang menurut guru tersebut tidak ada manfaatnya kedepan untuk dilaksanakan Sebagian guru menganggap PKG hanya di atas kertas untuk memenuhi administrasi kedinasan Padahal ketidaksiapan guru untuk dinilai dari persiapan pengajaran hingga evaluasi juga menjadi alasan untuk mengabaikan pelaksanaan PKG Alasan utama yang muncul dari guru tersebut adalah rasa takut untuk diamati pelaksanaan pembelajarannya oleh penilai Saat dinilai selalu ada perasaan tertekan yang dirasakan oleh guru Apalagi penilai merupakan guru senior dan sudah berpangkat lebih tinggi Kondisi ini mempengaruhi dan mendikte guru yang dinilai Ada kalanya evaluasi yang diberikan penilai memberikan kesan menyalahkan pengajaran dan pembelajaran yang telah dilakukan guru yang dinilai Memang tak mudah menerima masukan dari guru lain terkait kekurangan metode mengajar di kelas apalagi di hadapan sisiwa Untuk mengatasi masalah masalah tersebut guru sebaiknya menyadari kekuranganya sebelum dinilai kinerjanya saat penilaian maupun setelah penilaian Sehingga setelah dinilai dapat berbesar hati mendapatkan koreksi komentar maupun saran dari penilai Guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya menjadikan evaluasi yang diberikan penilai sebagai perbaikan pengajarannya ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: