Tolonglah Pak Presiden, Setelah Harga Turun Kini Masalah Besar Ini Sedang Dialami Petani

Tolonglah Pak Presiden, Setelah Harga Turun Kini Masalah Besar Ini Sedang Dialami Petani

Produksi karet di OKU turun diduga karena cuaca dan penyakit-Dedi/okes-

Tolonglah Pak Presiden, Setelah Harga Turun Kini Masalah Besar Ini Sedang Dialami Petani

BATURAJA,OKES.NEWS - Petani karet di Kabupaten OKU terutama di Kecamatan Sosoh Buay Rayap pusing tujuh keliling.

Sebab, harga karet sempat alami penurunan, kini masalah besar sedang dialami mereka.

Untuk itu petani meminta presiden, menteri hingga pemerintah daerah bisa mengatasi masalah yang dihadapi para petani.

Sebelumnya, harga karet sempat anjlok di harga Rp7. 300 perkilogramnya. Penurunan itu terjadi sepekan sebelum Hari Raya Idul Adha.

BACA JUGA:Bukan Jagung dan Karet, Inilah Hasil Pertanian OKU yang Dianggap Sektor Paling Penting

"Setelah lebaran Idul Adha harga sudah mulai naik lagi. Saat ini, mencapai Rp8000 perkilogramnya," kata salah satu petani karet di Desa Rantau Kumpai, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, OKU, Tian, Jumat (7/7/2023).

Namun, harga kembali normal secara maksimal, kini masalah besar juga sedang dialami para petani.

Pasalnya, hasil getah karet mereka turun drastis. Seperti diungkapkan Iyan.

Dua hektare kebun karet yang dia sadap, hanya mampu hasilkan 60 kg perpekan.

BACA JUGA:Keluh Kesah Petani saat Harga Getah Karet Kian Merosot

BACA JUGA:Wahai Warga OKU Nekat Lawan Arus Jalur ini, Siap Kena Tilang

Padahal, sebelumnya hasil normal dalam dua hektare karet bisa hasilkan getah hingga 140-160 kg dalam sepekan.

"Penghasilan produksi getah karet turun drastis karena daun berguguran terus, " ungkap Iyan.

Sebenarnya dirinya sudah berupaya agar hasil kembali maksimal. Yakni salah satunya dengan memberikan pupuk.

Namun, upaya tersebut belum menghasilkan produksi yang maksimal.

BACA JUGA:Harga Sawit Naik Dratis, Harga Karet Jeblok

BACA JUGA:Update Harga Sawit di Kabupaten OKU, Lengkiti Pekan ini 7 Juli 2023 Anjlok

"Kemungkinan kondisi ini disebabkan cuaca dan pohon karet terserang penyakit," ucapnya.

Iyan berharap, ada solusi dari pemerintah atas masalah tersebut. Sehingga pohon karet bisa kembali normal dan hasilkan getah maksimal.

"Upaya untuk mengatasi masalah ini terus dilakukan oleh persatuan petani karet dengan penyemprotan dan pemupukan. Mudah-mudahan hasilnya bisa maksimal lagi," pungkasnya. (Ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: