Mengulik Upahan Pengangkut Kayu di Lengkiti, Terbiasa Lewati Sungai sebagai Mata Pencarian Sehari-hari

Mengulik Upahan Pengangkut Kayu di Lengkiti, Terbiasa Lewati Sungai sebagai Mata Pencarian Sehari-hari

ANGKUT: Warga Desa Negeri Agung, Kecamatan Lengkiti, sedang mengakut kayu dengan menyusuri sungai untuk di bawa keluar dari kebun atau hutan. ()-Foto: Bagus/OKES-

LENGKITI - OKES.NEWS, Warga Desa Negeri Agung, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) rela bertaruh nyawa demi bisa menghidupi keluarganya.

Mereka melakukan pekerjaan mengambil upahan mengakut kayu dari kebun atau hutan dengan menyusuri sungai.

"Memang ada beberapa warga yang sering melalui sungai ini untuk membawa kayu. Biasanya upahan 1 kubik itu Rp250 ribu sekali jalan,” kata Arlius warga Desa Tihang, kepada OKU Ekspres, Minggu (3/9). 

Kayu ini menurut keterangan warga dibeli dari kebun warga lain untuk dijual ke depot kayu atau digunakan sendiri. 

Adapun jarak perjalanan para pembawa kayu ini  sesuai dengan tempat mengambil. 

BACA JUGA:Sajikan Hamparan Bebatuan Dialiri Air Jernih, Objek Wisata Batu Ampar Lengkiti Layak Dikunjungi

"Ya mereka mengambil kayu itu sesuai dengan permintaan pembeli. Suka duka biasanya sampai ada yang membawa bekal karena seharian perjalanan di air,” ujarnya. 

Menurut Arlius bekerja membawa kayu melewati sungai ini memang sudah ada sejak lama. "Karena memang mata pencaharian mereka selain jadi petani ya angkut kayu," lanjutnya. 

Kerja angkut kayu lewat sungai dilakukan karena akses jalan untuk kendaraan tidak ada. Sehingga para pembawa kayu ini melewati sungai. 

“Jika musim kemarau ini memang lebih sulit membawa kayu. Karena aliran air menjadi kecil. Sehingga sulit melewatkan kayu melalui batu-batu sungai,” pungkasnya. (gus)

BACA JUGA:Timba Berprestasi, Warga Antusias Ikuti Turnamen Voli Antar Desa di Lengkiti

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: