GSMP Beri Manfaat Siginifikan untuk Ekonomi Keluarga di SUMSEL

GSMP Beri Manfaat Siginifikan untuk Ekonomi Keluarga di SUMSEL

SUKSES: Berawal menerapkan program GSMP, kini Harun sukses menanam sayuran hingga bisa memperbaiki perekonomiannya. (Foto: Hos)--

GSMP Beri Manfaat Siginifikan untuk Ekonomi Keluarga di SUMSEL

MUARA DUA-OKES.NEWS, Pemanfaatan lahan tanah kosong untuk perkebunan sesuai dengan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) memiliki manfaat besar.

Seperti yang diungkapkan oleh Harun, seorang petani sayuran di Desa Watas, Kecamatan Sindang Danau, OKU Selatan. 

Kebun sayur seluas setengah hektar miliknya telah memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi keluarganya. 

Ini merupakan perubahan yang sangat positif dibandingkan beberapa tahun sebelumnya ketika lahan tersebut masih tidak dimanfaatkan.

Harun awalnya tertarik untuk membuat kebun sayur, seperti kol (kubis), sawi hijau, bayam, cabai, dan sejenisnya. 

BACA JUGA:Pinjol BRI Ceria Aman Karena Terdaftar di OJK, Limit Pencairan Rp20.000.000, Peminjam Harus Penuhi Syarat ini

Keadaan wilayah yang cenderung dingin sangat cocok untuk pertanian sayuran. Dia memutuskan untuk memulai usaha ini lebih dari tiga tahun yang lalu. 

“Setelah memfokuskan diri pada perkebunan sayuran, saya merasa bahwa ini adalah pilihan yang sesuai dengan diri saya,” kata Harun.

Dengan hasil dari kebun sayur tersebut, ia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, tetapi juga berhasil menjual hasil panennya. 

Menurutnya, menanam sayuran bukanlah pekerjaan yang sulit, tetapi memerlukan fokus, terutama dalam pengolahan tanah, pemupukan, dan perawatan. Harun biasanya menghabiskan sekitar 3 hingga 4 kali tanam untuk bibitnya.

Saat musim panen tiba, Harun mengklaim bisa menghasilkan sekitar 15 ton kol. Dari hasil tersebut, ia menjualnya dengan harga kumulatif terakhir sekitar Rp 5.000 per kilogram. 

BACA JUGA:Ganjar Jadi Model Tayangan TV Adzan Magribh

Meskipun mengaku rezekinya lumayan, Harun juga menyadari bahwa harga sayuran sangat dipengaruhi oleh pasar, yang kadang tinggi dan kadang mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: