Begini Penampakan Keramat Tunggak Dulu dan Kini yang Menjelma jadi Jakarta Islamic Center

ilustrasi--
Psikoterapi dan konseling
Psikoterapi dan konseling diberikan kepada para pekerja seks untuk mengatasi trauma dan masalah psikologis yang mereka alami.
Pelatihan keterampilan
Para pekerja seks diberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka. Pelatihan keterampilan yang diberikan meliputi keterampilan menjahit, memasak, tata boga, dan keterampilan lain yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pendidikan dan pelatihan
Para pekerja seks diberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan budaya mereka. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan meliputi pendidikan agama, pendidikan seks, dan pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan.
Program pendampingan
Para pekerja seks yang telah selesai menjalani rehabilitasi akan mendapatkan program pendampingan untuk membantu mereka untuk kembali ke masyarakat.
Program pendampingan ini meliputi bantuan untuk mencari pekerjaan, bantuan untuk mendapatkan tempat tinggal, dan bantuan untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan dan sosial.
Rehabilitasi Sosial Kramat Tunggak merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menanggulangi masalah prostitusi di Jakarta. Panti ini diharapkan dapat membantu para pekerja seks untuk keluar dari dunia malam dan menjalani kehidupan yang layak.*
Menjelama menajadi sebuah bangunan Masjid Megah
Setelah Keramat Tunggak ditutup, banyak gagasan yang muncul agar bekas area prostitusi seluas 11 hektar itu dibangun menjadi pusat perkantoran, sentra kegiatan olahraga, kegiatan sosial, kegiatan perekonomian, dan keagamaan. Namun, dari beberapa gagasan itu, Sutiyoso akhirnya memilih membangun sentra kegiatan agama Islam, atau yang dikenal dengan Jakarta Islamic Center (JIC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: