Viral Bisa Mencegah Penuaan, Minuman Collagen Berbahaya?
ilustrasi Kolagen-ist-
OKES.NEWS - Viral di media sosial minuman kolagen diduga menjadi salah satu penyebab terbaru meningkatnya penyakit diabetes. Karena dalam minuman serbuk tersebut mengandung dosis gula yang cukup tinggi.
Sejak beberapa tahun terakhir minuman kolagen eksistensinya semakin memikat kaum hawa, dengan produk yang menjanjikan berbagai macam manfaat.
Mulai dari dapat mencerahkan kulit, mencegah penuaan, hingga menghilangkan kerutan.
Mengutip dari laman Siloamhospitals, kolagen sendiri merupakan senyawa protein yang tak larut air dan berperan penting dalam proses pembentukan jaringan di dalam tubuh, termasuk jaringan kulit.
BACA JUGA:Viral Bisa Mencegah Penuaan, Minuman Collagen Berbahaya?
Sehingga, dimana protein sering jadikan oleh orang sebagai suplemen guna menjaga dan mempercaktik penampilan kulit.
Sementara itu, menurut laman Female Daily, minuman kolagen itu sendiri tidak memproduksi kolagen secara langsung untuk kulit.
Kolagen yang diminum akan pecah menjadi asam amino dan membentuk protein. Protein tersebutlah yang akan berguna untuk kesehatan kulit.
Sebetulnya, kolagen itu sendiri merupakan protein alami yang ada di dalam tubuh yang terdapat di dalam tulang, kemudian tendon, otot, lalu kulit dan ligamen.
Tapi, dalam tubuh jumlah kolagen akan berkurang seiring bertambahnya usia. Seperti yang dilansir dari laman Alodokter.
Menurut pakar kecantikan sekaligus konten kreator, dr Yessica Tania dari laman media sosialnya mengatakan mengkonsumsi minuman kolagen dibolehkan. “Asal dia udah BPOM dan klaimnya sesuai ya. Bukan buat putih, bukan buat ngilangin bopeng, apalagi buat ngurusin badan,” ungkapnya
“Mengonsumsi kolagen dapat meningkatkan hidrasi kulit serta meningkatkan elastisitasnya, yang pada gilirannya dapat memengaruhi ketebalan kulit. Kemudian mempengaruhi ketebalan kulit, membuat tekstur kulit menjadi lebih halus,” sambungnya.
Namun dengan catatan, hasil dipengaruhi oleh jumlah kolagen yang dikonsumsi dan durasi konsumsinya.
Juga kebanyakan studinya memakai suplemen yang di dalamnya juga terdapat “Demo Nutrient” lainnya seperti vitamin c.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: