Daur Ulang Karpet Telur jadi Hiasan Rumah

Daur Ulang Karpet Telur jadi Hiasan Rumah

KREATIF: Hiasan rumah yang berasal dari kardus bekas dan karpet telur karya warga binaan Lapas Klas IIB Muaradua siap dipasarkan. (Foto: HOS)--

MUARADUA - OKES.NEWS, Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IIB Muaradua, OKU Selatan terus mengembangkan kreativitas mereka dengan mendaur ulang kardus bekas dan karpet telor menjadi hiasan rumah berbentuk ayam.

Para WBP di Lapas Kelas IIB Muaradua, OKU Selatan melakukan kerajinan tangan ini di dalam kamar tahanan sebagai upaya untuk meningkatkan keahlian, mengisi waktu luang, dan mencari penghasilan tambahan. 

BACA JUGA:PJ Bupati OKU Ingatkan ASN Netral di Pemilu 2024 Mendatang

Kepala Lapas Kelas IIB Muaradua OKU Selatan, Reza Yudhistira Kurniawan, A. Md., IP., SH., M. Si, menyampaikan hal ini pada Senin (20/11).

Menurutnya, hiasan rumah berbentuk ayam sedang populer saat ini, sehingga WBP memanfaatkan peluang tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan. 

Mereka telah berhasil menciptakan ratusan hiasan dengan menggunakan kardus bekas dan karpet telor yang diolah menjadi karya seni.

"Penjualan dilakukan saat ada kunjungan tamu dan keluarga WBP. Mereka juga menjual hiasan tersebut di luar daerah atau ke pasar pada saat ada kesempatan," ungkap Reza.

BACA JUGA:Polisi Terus Lakukan Pencarian Darmayanti PNS Kejari OKU, Diduga ke Pulau Jawa

Produk yang dihasilkan memiliki berbagai ukuran, dengan harga yang bervariasi. Hiasan kecil dijual seharga Rp. 10.000, ukuran sedang seharga Rp. 20.000, dan ukuran besar sekitar Rp. 30.000 atau lebih.

Reza menjelaskan bahwa sekitar 20 orang di setiap kamar terlibat dalam proses produksi, dan mereka saling mengajari satu sama lain. 

Ketika ada yang sudah menyelesaikan masa hukuman, akan ada pengganti yang mengambil peran dalam kegiatan ini.

Selain dijual kepada pengunjung, WBP juga telah melakukan pemasaran dengan memberikan atau menjual hiasan sebagai oleh-oleh bagi keluarga atau tamu dari luar daerah.

BACA JUGA:Polisi Terus Lakukan Pencarian Darmayanti PNS Kejari OKU, Diduga ke Pulau Jawa

"Dengan kegiatan kerajinan tangan ini, WBP tidak hanya menghabiskan waktu tanpa manfaat, tetapi juga merasa terlibat seperti masyarakat di luar sana, meskipun dalam batasan ruang lingkup yang mereka miliki," pungkasnya. (dal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: