Innalillahi, Bidan Desa Ini Akhiri Hidup dengan Cara Begini
Bunuh diri bukan solusi menyelesaikan masalah, banyaklah bergaul dan mendekatkan diiri kepada Yang Kuasa bisa membuat hati tenang.. --
Informasi tambahan menunjukkan bahwa Agustina memiliki masalah keluarga, termasuk pisah dengan suaminya.
Sebelum kejadian, ia sering terlihat melamun.
Kapolsek Muaradua Kisam, IPTU Soni Rahmani, juga mengindikasikan bahwa depresi yang dialami Agustina mungkin berkaitan dengan masalah keluarga tersebut.
Situasi ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan pekerja layanan kesehatan di daerah.
Keluarga Agustina telah mengurus jenazah dan menerima kejadian ini sebagai kenyataan yang menyedihkan, tanpa ada tuntutan hukum lebih lanjut.
BACA JUGA:Bidan Desa Divonis 1 Tahun, Mirdiali : Kita Tak Bisa Pecat
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi warga sekitar dan keluarga
Dalam pandangan Islam, bunuh diri dianggap sebagai perbuatan yang sangat dilarang dan termasuk dosa besar.
Ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Qur'an dan Hadits.
Sebagai contoh, Surat Al Baqarah Ayat 286 menekankan bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.
Selain itu, Surat Al Insyirah Ayat 5-6 menyatakan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Hadits dari Tsabit bin Adh Dhohhak juga menyebutkan bahwa orang yang membunuh diri akan disiksa dengan cara yang sama pada hari kiamat.
BACA JUGA:Gagalkan Orang Bunuh Diri, Bhabinkamtibmas Desa di OKU Diganjar Penghargaan
Kehidupan dianggap sebagai anugerah berharga dari Allah, dan orang yang menghadapi gagasan bunuh diri disarankan untuk berbicara dengan kerabat, teman, atau pemuka agama, dan mencari konsultasi kesehatan jiwa jika diperlukan​​.(*)
Berita ini terbit di okuselatan.disway.id dengan judul; inalilahi-diduga-karena-depresi-bidan-desa-di-oku-selatan-akhiri-hidup-dengan-gantung-diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: