Ingin Tahu? Keutamaan Nisfu Syaban Ini Dalilnya, KH Muhammad Idrus Ramli: Tapi Ada yang Membidahkan

Ingin Tahu? Keutamaan Nisfu Syaban Ini Dalilnya, KH Muhammad Idrus Ramli: Tapi Ada yang Membidahkan

KH Idrus Ramli saat safari dakwah di sejumlah kota Palembang.--

Lalu Allah memberikan ampunan kepada hamba-hambanya. 

Kecuali dua orang yang tidak diampuni: Yaitu orang yang bermusuhan dan pembunuh orang. Ini kata KH Idrus Ramli, sohih haditsnya.

Ada lagi dalilnya, Allah melihat kepada hamba-hambanya pada malam nisfu syaban. Lalu memberikan ampunan kecuali orang yang menyekutukan Allah (syirik), dan orang yang bermusuhan (hilyah al auliya (5/195).

BACA JUGA:Hikmah Nisfu Sya'ban

Kedua hadist ini menjelaskan bahwa banyak keutamaan malam nisfu Syaban. Makanya para kaum salaf menghidupkan malam itu agar mendapat berkah dan ampunan dari Allah SWT.

Orang yang bermusuhan itu siapa yang tidak diampuni oleh Allah? Orang yang membenci Islam, orang-orang ahlu bidak. Orang yang memusuhi Islam. 

Orang Islam yang suka membidahkan, orang Islam yang suka mengkafirkan orang Islam. Orang orang wahabi yang suka memusuhi Islam. 

KH Idrus Ramli mengutip Imam Ahmad bin Hanbal: Orang-orang yang bermusuhan itu maksudnya adalah orang ahli bidah yang memusuhi masyoritas umat  Islam ahlussunah waljamaah. (At-thabarani, kitab al du;a).

Ibnu Taimiyah ditanya tentang shalat malam nisfu syaban? Dia menjabawab, apabila menunaikan shalat malam nisfu syaban, sendirian atau bersama jamaah tertentu sebagaimana dikerjakan oleh kaum salaf maka hal itu baik.

Jadi jangan dingkari, tradisi salaf seperti membaca yasin, bawa makanan untuk sedekah, shalat. 

Bahkan KH Muhammad Idrus Romli menyebutkan pada malam nsifu syaban, kaum tabiin dari penduduk syam mengagungkannya dan bersungguh-sungguh ibadah.

Mereka mendirikan shalat di malam Nisfu Syaban. 

''Jadi tidak termasuk bid'ah. Malam nisfu syaban itu malam yang utama. Ada yang 100 rakkat, 11 rakaat, ada yang kahatam alquran, yasin,'' jelas KH Muhammad Idrus Romli. 

Siapa Sosok KH Idrus Ramli?

KH Muhammad Idrus Ramli, seorang ulama dan dai yang lahir pada 1 Juli 1975 di Gugut, Jember, terus menunjukkan komitmennya pada ajaran Sunni tradisional (Aswaja). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: