Elon Musk Ogah Beli TikTok, Ngaku Lebih Suka Bangun Perusahaan Sendiri

OKES.NEWS - Elon Musk dengan tegas bilang kalau dia nggak berminat buat beli TikTok, platform video pendek yang sempat diincar pemerintah AS karena dianggap punya risiko keamanan nasional gara-gara kepemilikannya oleh ByteDance, perusahaan asal China.

Dalam sebuah konferensi di Jerman yang digelar oleh CEO Axel Springer, Mathias Döpfner, Musk menyampaikan langsung lewat video kalau dia sama sekali nggak tertarik.

“Saya nggak pernah mengajukan penawaran buat TikTok,” katanya, dikutip dari Die Welt pada Sabtu. “Saya juga nggak punya rencana mau ngapain kalau punya TikTok.”

Lebih Suka Bangun dari Nol, Bukan Beli

Musk juga mengaku dia sendiri nggak pakai TikTok dan nggak kepikiran buat beli. “Saya nggak kepengen buat beli TikTok,” ucapnya santai.

Dia juga bilang kalau akuisisi Twitter (sekarang X) itu pengecualian. Menurutnya, dia beli Twitter bukan karena pengen punya media sosial, tapi buat menjaga kebebasan berbicara.

Selain itu, Musk lebih suka membangun bisnis dari awal daripada mengakuisisi perusahaan yang udah jadi.

BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Kritik Eksekusi Pengadilan Negeri Cikarang: Lima Bangunan Digusur di Luar Peta Sengketa

Gosip Soal TikTok & Perubahan Sikap Trump

Sebelumnya, ada rumor kalau X bakal mengelola TikTok AS bareng.

Tapi, TikTok buru-buru membantah kabar itu dan menyebutnya cuma "karangan belaka."

Di sisi lain, mantan Presiden Donald Trump yang dulu semangat banget buat nge-ban TikTok, sekarang malah berubah sikap.

Dia justru mengusulkan supaya TikTok dimiliki bareng oleh AS dan China. Trump juga pernah menandatangani perintah yang bikin proses penjualan atau penutupan TikTok di AS jadi tertunda.

Nasib TikTok Masih Digantung

Sampai sekarang, belum jelas nasib TikTok di AS. Pemerintah AS masih berusaha cari solusi biar TikTok tetap bisa jalan tanpa ancaman keamanan nasional.

Bahkan, Mahkamah Agung AS kabarnya bakal segera ngasih putusan soal aturan yang bisa aja bikin TikTok dilarang kalau ByteDance nggak mau jual asetnya di AS.

Sumber: