Program Makan Bergizi Gratis Layani 6000 Siswa di OKU Timur

Program Makan Bergizi Gratis Layani 6000 Siswa di OKU Timur

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, secara resmi diluncurkan di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, pada Senin, 17 Februari 2025. (Foto: Kholid/Sumeks)--

OKU TIMUR - OKES.NEWS - Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, secara resmi diluncurkan di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, pada Senin, 17 Februari 2025.

Hampir 6.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan kini merasakan manfaat dari program ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan asupan gizi anak-anak Indonesia.

Tahap awal implementasi MBG mencakup 11 sekolah di Kecamatan Martapura, meliputi siswa dari tingkat TK hingga SMA.

Untuk distribusi makanan, dua dapur utama bertanggung jawab dalam penyediaan hidangan bergizi bagi para siswa. 

Dapur Arini melayani lima sekolah, sementara Dapur Komering menyuplai makanan ke enam sekolah lainnya.

BACA JUGA:Makanan Enak yang Bikin Mata Sehat

Dapur Arini melayani sekolah diantaranya TK Kemala Bhayangkari ada 59 siswa, SD Negeri 11 Martapura ada 429 siswa, SMP Negeri 1 Martapura ada 851 siswa.

Kemudian MTs Negeri 1 OKU Timur ada 972 siswa, kemudian SMA Negeri 2 Martapura ada 707 siswa. 

Sedangkan Dapur Komering melayani TK Pembina terdiri 77 siswa, SDN 20 Martapura terdiri 558 siswa, SMPN 4 Martapura terdiri 341 siswa.

Kemudian SMK Negeri 1 Martapura terdiri 1.113 siswa, SMA Negeri 3 Martapura terdiri 528 siswa dan SLB Martapura ada 98 siswa.

Dengan total hampir 6.000 siswa yang terlibat, program ini masih dalam tahap uji coba dan baru menjangkau sebagian sekolah di OKU Timur.

BACA JUGA:Kecoa Cyborg Inovasi Unik untuk Misi Penyelamatan

Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur, Edi Subandi, menjelaskan bahwa implementasi MBG saat ini masih bersifat sampling. Setiap dapur diharapkan dapat mewakili berbagai jenjang pendidikan yang ada di daerah tersebut.

“Program ini masih dalam tahap sampling, namun kami berupaya agar cakupannya dapat merepresentasikan berbagai satuan pendidikan,” ungkap Edi Subandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: