Bahaya Bulu Kucing yang Harus Diketahui Orang Tua

Ilustrasi anak bermain kucing yang bulunya bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. (Foto: istimewa)--
Bakteri dan parasit yang menempel pada bulu kucing bisa memicu berbagai infeksi, seperti hidrosefalus, penyakit kuning, demam, serta gangguan pada hati.
4. Toksoplasmosis
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang bisa ditemukan pada bulu kucing, kotoran, atau tempat makan kucing.
Ibu hamil harus mewaspadai infeksi ini karena dapat meningkatkan risiko keguguran atau menyebabkan kelainan pada janin.
Namun, bagi orang dewasa dengan sistem imun yang kuat, dampaknya umumnya tidak terlalu berbahaya.
BACA JUGA:Samsung Galaxy A56 5G Resmi Hadir di Indonesia, Punya AI Canggih dan Kamera Kece!
5. Asma
Bulu kucing yang mengandung alergen atau bakteri tertentu dapat menjadi pemicu asma, terutama bagi anak-anak yang memiliki riwayat gangguan pernapasan.
6. Alergi
Beberapa anak dapat mengalami reaksi alergi terhadap bulu kucing, dengan gejala seperti bersin, pilek, mata gatal, serta gejala mirip flu ringan.
Cara Mencegah Penyakit yang Ditularkan Bulu Kucing
- Agar anak tetap aman saat bermain dengan kucing, penting untuk membiasakan mereka menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan setelah menyentuh kucing dan menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing.
- Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan rutin merawat kesehatan kucing juga merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit.
Meskipun kucing adalah hewan peliharaan yang menggemaskan, orang tua tetap perlu memahami potensi risiko yang bisa ditimbulkan oleh bulunya.
Dengan langkah pencegahan yang tepat, anak tetap dapat bermain dengan aman dan sehat bersama kucing kesayangannya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: