STKIP Muhammadiyah OKU Timur Unjuk Gigi di PKM 2025

STKIP Muhammadiyah OKU Timur unjuk gigi di PKM 2025. (Foto: Istimewa)--
OKU TIMUR - OKES.NEWS - STKIP Muhammadiyah OKU TIMUR kembali membuktikan keseriusannya dalam mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa melalui partisipasi aktif dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025.
Program prestisius yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan gagasan-gagasan kreatif dan solutif.
Tahun ini, sebanyak enam tim dari berbagai program studi di STKIP Muhammadiyah Oku Timur turut ambil bagian dalam kompetisi PKM 2025.
Keikutsertaan mereka mencerminkan antusiasme tinggi serta semangat untuk bersaing secara nasional melalui beragam proposal yang inovatif dan berdampak.
Salah satu tim yang tampil adalah tim pertama yang dipimpin oleh Mukhlisin Nur Said dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Bersama Ahmad Suwarno, Novel Apriani, dan Arfan Kumara, mereka mengajukan proposal PKM-K berjudul "Transformasi Limbah Cangkang Biji Karet Menjadi Arang Briket: Strategi Energi Alternatif untuk Mendorong Ekonomi Sirkular di Sektor UMKM dan Kuliner."
Inovasi ini tidak hanya peduli terhadap isu lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi aplikatif bagi pelaku UMKM dalam pengelolaan limbah secara ekonomis dan ramah lingkungan.
Selanjutnya, tim kedua yang dipimpin oleh M. Misbahul Mubarok dari Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan bersama Munti Rahayu dan Putri Rahma Aulia, berfokus pada isu kesehatan masyarakat.
Proposal PKM-GFT mereka bertajuk "Percepatan Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Melalui Sinergi Multi-Stakeholder di Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur" mengusung pendekatan kolaboratif antar pemangku kepentingan demi menciptakan program yang berkelanjutan.
Kreativitas mahasiswa juga tercermin dalam pengembangan produk pangan lokal. Diana Ambarwati dari PGSD bersama Nadia Putri Syukrony dan Mia Meilani mengajukan proposal PKM-K berjudul "Papaya Stick Innovation: Inovasi Pembuatan dan Pemasaran Produk Stick Berbahan Dasar Pepaya." Inovasi ini memanfaatkan potensi lokal dalam bentuk produk bernilai jual tinggi.
BACA JUGA:PLN Targetkan 780 Ribu Rumah Terlistriki Lewat Program Lisdes 2025–2029 dalam RUPTL Baru
Senada dengan itu, tim kelima yang diketuai oleh M. Fikri Yahya dari PGSD dan beranggotakan Irsad Wijaya, Yulia Sari, Risa Yentika, serta Melly Nurdiyanzah, menghadirkan konsep "Salacca Brew: Inovasi Kopi Sehat dari Biji Salak" di kategori PKM-K. Keduanya menunjukkan potensi sumber daya lokal untuk dikembangkan menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomi.
Kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat juga menjadi sorotan. Fajar Samudra dari PGSD memimpin tim keempat yang terdiri dari Muhammad Zainudin, Fajar Adi Pratama, dan Wahono dalam proposal PKM-PM berjudul "Pelatihan Komputer Dasar dan MS Word: Upaya Pemberdayaan Literasi Digital untuk Meningkatkan Produktivitas Masyarakat Kecamatan Belitang III, Kabupaten Oku Timur." Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: