OKU Timur Gaungkan Gaya Hidup Minim Sampah

Ini meliputi pembuatan peraturan daerah pelarangan plastik sekali pakai, pembangunan fasilitas daur ulang dan bank sampah, penerapan prinsip Zero Waste to Landfill, serta pemanfaatan sekolah, pasar, rumah ibadah, dan kantor sebagai pusat edukasi gaya hidup minim sampah.

“Para pejuang lingkungan adalah bukti nyata keberanian dan dedikasi menjaga bumi. Mereka bekerja tanpa pamrih, tanpa sorotan, namun penuh cinta dan tanggung jawab,” ujar Feri. Ia menegaskan bahwa setiap perubahan besar selalu diawali dari langkah kecil yang dijalankan secara konsisten.

DLH OKU Timur juga memberikan pesan kuat kepada pelaku industri agar bertanggung jawab terhadap produk yang mereka hasilkan dan konsumsi yang mereka dorong. 

BACA JUGA:Bupati Abusama Serukan Semangat Berkurban dan Berbagi

Tidak ada lagi toleransi terhadap plastik sekali pakai yang tidak bisa terurai.

Sementara itu, generasi muda dari kalangan Gen Z dan Gen Alpha didorong untuk mengambil peran sebagai motor perubahan. 

Mereka diajak menjadi pelopor dalam menjalankan gaya hidup berkelanjutan seperti membawa botol minum sendiri, menolak penggunaan sedotan plastik, memakai tas belanja, memilih produk lokal, serta memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan lingkungan.

“Kalian bukan hanya penonton sejarah, tapi penentu arah perubahan. Hari ini bukan sekadar ajakan untuk sadar, tapi untuk bertindak,” tegas Feri dalam pesannya.

Bagi Kabupaten OKU Timur, Hari Lingkungan Hidup Sedunia tidak sekadar menjadi seremoni tahunan, melainkan sebuah ajakan kolektif untuk menjaga kelestarian bumi—bukan demi alam semata, tetapi demi keberlangsungan hidup umat manusia.

“Bumi tak membutuhkan kita. Kita yang sangat bergantung padanya. Mari kita wariskan alam yang bersih, bukan krisis,” pungkas Feri Hadiansyah. (*)

 

Sumber: