PLN Catat Kinerja Keuangan Kokoh 2024, DER dan CICR Terjaga Positif

PT PLN (Persero) mencetak kinerja keuangan solid sepanjang 2024 dengan DER turun jadi 38,02% dan CICR naik ke 3,71 kali. Keberhasilan ini memperkuat strategi investasi PLN dalam membangun sistem kelistrikan nasional yang andal dan berkelanjutan.-Foto: Humas PLN-
Jakarta, OKES.NEWS - PT PLN (Persero) mencatatkan tonggak penting dalam pengelolaan keuangannya sepanjang tahun 2024. Dengan menurunkan Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 38,02% dan meningkatkan Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) ke angka 3,71 kali, PLN menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan stabil di tengah tantangan global dan upaya transisi energi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan keberhasilan ini adalah buah dari strategi keuangan yang disiplin dan efisiensi pengelolaan utang secara menyeluruh. “Ini bukan sekadar capaian angka, melainkan refleksi dari kekuatan struktur finansial kami dalam membangun infrastruktur kelistrikan yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Darmawan, Sabtu (22/6/2025).
Kinerja positif PLN juga tercermin dari arus kas operasional yang mencapai Rp75,4 triliun dan saldo kas akhir sebesar Rp61,4 triliun, meningkat 20,6% dari tahun sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan implementasi strategi seperti proactive debt management, digitalisasi pembayaran, serta penguatan program Cash War Room (CWR).
BACA JUGA:PLN Setor Rp65,59 Triliun ke Negara: Wujud Nyata Kontribusi bagi Pembangunan Nasional
BACA JUGA:Raih Top CSR Awards 2025, PLN UID S2JB Tegaskan Komitmen Lingkungan dan Sosial
Dalam program CWR, PLN mengelola anggaran, likuiditas, dan valuasi aset secara terintegrasi guna menjaga efisiensi dan ketahanan keuangan. Langkah-langkah seperti centralized payment terbukti efektif mempercepat proses pembayaran dan menurunkan biaya keuangan.
PLN juga mencetak rekor pendapatan tertinggi sepanjang sejarah, mencapai Rp545,4 triliun dengan laba usaha sebesar Rp60,6 triliun—naik 28,4% dari tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat sebesar Rp17,7 triliun dan total aset meningkat 6,09% menjadi Rp1.772,4 triliun.
Operating margin yang naik ke angka 11,1% mencerminkan efisiensi dan profitabilitas usaha yang semakin baik. Transformasi digital, tata kelola perusahaan yang ditingkatkan, serta strategi portofolio pembiayaan menjadi faktor utama kesuksesan ini.
Menurut Darmawan, semua pencapaian ini tak lepas dari dukungan penuh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan stabilitas fiskal dan memperkuat iklim investasi di sektor energi.
“Dengan fondasi keuangan yang kuat dan dukungan pemerintah, PLN siap mewujudkan swasembada energi nasional dengan sistem kelistrikan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: