Jelang Musim Kemarau, Polres OKU dan BPBD Siaga Total Hadapi Ancaman Karhutla

--
Baturaja, okes.news - Mengantisipasi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah prediksi musim kemarau yang akan segera melanda.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A.P., melaksanakan kunjungan silaturahmi dan pengecekan langsung terhadap kesiapan sarana-prasarana penanggulangan karhutla di Kantor BPBD OKU, Kamis (24/7/2025) pagi.
Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan menjadi langkah strategis Polres OKU dalam menjalin sinergi dengan BPBD guna memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
BACA JUGA:PLN Siapkan Garda Depan Andal Lewat Kampus Yantek, Layanan Prima Kini Berbasis K3 dan PS4
BACA JUGA:Bolak-balik SPBU, Pria di OKU Akhirnya Diringkus Polisi
Didampingi Kabag Ops Polres OKU AKP Saharudin, S.H., serta jajaran Polres lainnya, Kapolres disambut langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD OKU beserta jajaran kepala bidang, anggota tim SAR, dan Satgas BPBD.
Rapat koordinasi digelar di ruang utama BPBD OKU guna menyampaikan rencana aksi pencegahan serta prosedur tanggap darurat karhutla.
Setelah itu, pengecekan fisik dilakukan di halaman kantor, termasuk melihat kesiapan peralatan pemadam, seperti mesin semprot air, mobil tangki, hingga kesiapsiagaan operator alat dalam kondisi darurat.
Kasi Humas Polres OKU, AKP Ibnu Holdon, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen kuat antarinstansi untuk meminimalkan risiko karhutla yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Sinergi dan kesiapsiagaan personel dinilai krusial, terutama menjelang puncak musim kemarau.
"Upaya preventif terus digencarkan. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Jika melihat titik api, segera laporkan agar dapat dilakukan penanganan cepat," ujar AKP Ibnu.
Sementara itu,Januar Efendi Selaku Kepala BPBD OKU menyatakan siap untuk mencegah karhutla dengan mengunakan sarana dan prasarana.
"Kami siap, langkah terkoordinasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam menghadapi ancaman karhutla yang kerap terjadi di wilayah Sumatera Selatan," tegasnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: