Tanaman Karet Warga Mati, Terkena Luberan Limbah Pabrik PTP Mitra Ogan, DLH OKU Berdalih BA Diambil Unit Pidsu

Rabu 31-08-2022,14:04 WIB
Reporter : Herli Yansah
Editor : Herli Yansah

"Jika tidak berbahaya, tidak  mungkin pohon karet dan pinang yang saya tanam mati semua. Bahkan populasi yang hidup di air itu juga terancam. Sebab limbah ini telah menyatu dengan aliran air dan mengalir hingga kesungai Ogan," tambahnya.

BACA JUGA:Pengurus PAC Partai Gerindra se-Kabupaten OKU Diilantik

 

Ali berharap ada penyelesaian dari pihak PTP Mitra Ogan terkait permasalahan tersebut. Dikhawatirkan, jika kondisi seperti ini terus berlanjut, warga yang terdampak bisa saja melakukan hal yang tidak diinginkan.

 

"Kita cuma minta limbah ini jangan lagi mencari kebun kami, itu saja," tutupnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU, Novriansyah ST MM melalui Kabid PPLH, Febrianto Kuncoro, saat dikonfirmasi portal informasi terkait hasil kunjungan tim pada 22 Juni 2202 lalu tak memberikan uraian pasti. Menurut Febrianto, hasil dari kunjungan ke lokasi itu dituangkan dalam berita acara (BA). Hasilnya sudah diambil oleh Unit Pidsus Polres OKU.

 

"Hasilnya sudah ada, namun sudah diserahkan ke unit Pidsus Polres OKU karenakan mereka yang buat aduan ke kita. Namun kalau bisa besok saja kekantor untuk konfirmasinya lebih jelasnya," ujar Pebrianto saat di hubungi melalui saluran telpon.

BACA JUGA:Pria yang Hilang Sungai Musi Ditemukan Tak Bernyawa

 

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD OKU, Umi Hartati mengaku tak pernah tahu jika terjadi permasalahan limbah yang mencemari kebun warga itu. Dikatakannya selama ini tak pernah ada laporan ke Komisi II dari warga.

 

"Kita baru tahu kalau ada kejadian seperti ini, sebab tak ada laporan ke kita," ujar Umi Hartati melalui pesan WhatsApp (31/8).

 

Kategori :