OKES.CO.ID – Erupsi Gunung Kerinci yang terjadi pada 11 Januari 2023, merupakan erupsi kali pertama pada pembukaan tahun ini.
Namun, akibat erupsi tersebut, gunung tertinggi di Sumatera dengan ketinggian 4.705 Mdpl, melontarkan abu vulkanik setinggi 900 meter. Selain ini selama kurun waktu 8 hingga 20 detik, seismogram Pos Pemantau Gunung Kerinci mencatat tremor yang terdetek.
BACA JUGA:Erupsi Gunung Kerinci Lontarkan Abu Setinggi 900 M, Tertinggi Sepanjang Erupsi
Erupsi yang membuat status gunung di level II atau waspada ini, juga pernah terjadi menjelang tutup tahun 2022.
Dari catatan petugas Pos Pemantau Gunung Kerinci, gunung yang berada di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat ini mengalami erupsi 20 kali dalam kurun satu bulan.
BACA JUGA:Gunung Kerinci Semburkan Abu Vulkanik, PVMBG Larang Pesawat Melintas
“Selama periode Oktober- November, erupsi 20 kali, “ jelas petugas Pos Pemantau Gunung Kerinci Dudung.
BACA JUGA:Benahi Akses ke Situs Gua Harimau, Pemkab OKU Minta Bantu Pemprov
Tak puas hanya 20 kali erupsi, gunung berapi aktif itu juga erupsi kembali di awal pekan Desember 2022. Persisnya pada 6 Desember 2022.
Abu vulkanik berwarna hitam terlontar ke langit setinggi 700 meter, terjadi di pagi hari.
“Erupsi pada 6 Desember 2022 terjadi pukul 08.22 wib. Abu condong kearah barat daya, “ ungkapnya.
Erupsi gunung tertinggi di Asia Tenggara ini, kata dia, cukup signifikan. Terlebih ada warna abu yang dilontarkan.
“T adi pagi erupsi paling besar . Biasanya warna abu hitam kekuningan, tapi erupsi pagi itu hitam pekat, “tandasnya. *