Ia berharap agar hukuman yang dijatuhkan kepada Novi bisa ditinjau kembali, mengingat Novi adalah ibu tunggal yang masih mengurus dua anak.
"Kami berharap ada kebijakan yang lebih manusiawi, seperti tahanan luar, agar Novi tetap dapat merawat anak-anaknya," katanya.
Kasus ini memicu perhatian publik yang mendambakan adanya keseimbangan antara penegakan hukum dan pertimbangan kondisi sosial yang dihadapi oleh pelaku.
Banyak yang berharap agar pengadilan memberikan keputusan yang lebih memperhatikan status Novi sebagai ibu yang harus menghidupi keluarganya.
BACA JUGA:DEEP Robotics Perkenalkan Robot
BACA JUGA:Bocoran Terbaru! One Punch Man Season 3 Nggak Ada Obat!
Di sisi lain, Novi mengaku menerima vonis yang dijatuhkan hakim terhadap dirinya.
Ia juga menegaskan bahwa tidak berniat untuk mengajukan banding, mengingat ia sudah tidak ingin lagi terlibat dalam proses hukum.
"Dulu sempat mau damai, tapi diminta Rp60 juta, turun jadi Rp30 juta. Saya ibu tunggal, kerja sebagai buruh sawit untuk menghidupi dua anak saya. Lebih baik saya dipenjara daripada harus bayar," ujar Novi dengan lirih.
Dengan perhatian yang terus meningkat dari masyarakat, kasus ini diperkirakan akan tetap menjadi perbincangan hangat hingga proses hukum yang lebih adil terwujud.