3 Tahun Terakhir, Kemarau Datang Terlambat

3 Tahun Terakhir, Kemarau Datang Terlambat

OKES.CO.ID, OKU - Secara umum kemarau masuk pada Juni 2022. Namun di sejumlah wilayah di provinsi ini, masih terjadi hujan. Dengan intensitas bervariasi.

Kepala BPBD OKU Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalops Gunalfi mengatakan, kemarau tahun ini dipastikan terlambat.

"Salah satu penyebabnya La nina,” ujarnya, Jumat (1/7) saat menjelaskan prakiraan cuaca yang dirilis BMKG Sumsel.

Ketika La nina terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan. Pendinginan ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Kondisi La-Nina, sebut dia lemah pada awal tahun 2022. La nina meningkat pada awal Maret hingga akhir Mei tahun 2022.

BMKG, kata dia, memprakirakan kondisi ENSO Netral akan berlangsung pada Juli hingga September 2022. 

Di samping itu, fenomena IOD negatif di wilayah perairan Sumatera, cenderung lebih hangat dibandingkan dengan suhu permukaan laut di Pantai Timur Afrika.

"Akibatnya massa udara  membawa uap air terbawa ke wilayah Sumatera. Hal ini jelas meningkatkan pembentukan awan,” imbuhnya.

Kondisi ini, diperparah adanya daerah konvergensi berupa pola pusaran angin di wilayah perairan barat Sumatera dan sekitar Kalimantan.

"Kondisi ini membentuk daerah belokan (konvergensi) yang menyebabkan pengangkatan uap-uap air yang membantu proses pembentukan awan,” ungkapnya.

Meski terjadi hujan, namun sifatnya normal hingga atas normal. Artinya, curah hujan akan sama atau lebih tinggi dari biasanya pada periode yang sama dengan rata-ratanya.

"Fenomena atmosfir ini membuat La Lina Hattrick tiga tahun berturut,” tandasnya. (stf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: