Inilah 5 Tuntutan Mahasiswa di DPRD OKU
Mahasiswa yang tergabung di KAMMI Daerah OKU Raya menggelar aksi di perempatan DPRD OKU. Aksi penolakan kenaikan harga BBM, kemudian dipusatkan di halaman DPRD OKU.-Foto: Mustofa/Oku Ekspres.-
OKU, OKES.CO.ID - Sejumlah mahasiswa mendorong sepeda motor dari depan RSUD Ibnu Sutowo hingga perempatan DPRD OKU pada 6 September 2022.
Kemudian, dilanjutkan dengan mendorong sepeda motor dan berjalan mundur hingga halaman gedung DPRD OKU.
Dua aksi yang ditampilkan mahasiswa yang tergabung di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslima Indonesia (KAMMI) Daerah OKU Raya ini memiliki arti.
Pertama, mendorong sepeda motor menyimbolkan kesulitan masyarakat karena dampak kenaikan harga BBM pada 3 September lalu.
BACA JUGA: Perbaikan Berkas Honorer OKU Dideadline Pukul 10.00 wib
Kemudian, aksi mendorong dengan berjalan mundur mengartikan pemerintah presiden Joko Widodo atau Jokowi mengalami kemunduran.
"Bentuk kebijakan yang dilakukan pemerintah Jokowi tidak berpihak ke masyarakat kecil,” ujar Koodinator lapangan Rahul Roy.
Alasannya, selama dua tahun diserang pandemi Covid 19 dan masih dalam tahap pemulihan, sudah diserang dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Ekonomi bisa hancur,” ungkapnya.
BACA JUGA: Harga Bahan Pokok Dipastikan Naik dalam Waktu Dekat
Padahal waktu masa pemilihan presiden (pilpres), kata Rahul, Jokowi pernah berjanji tidak akan menaikan harga BBM.
Namun faktanya, harga BBM beberapa kali naik dalam kurun 2 periode kepemimpinannya.
“Baik harga BBM subsidi maupun non subsidi,” tegasnya.
Kemudian, kenaikan harga BBM hingga 30 persen dipandang Mulya Ari Ramadhan sangat tidak bijak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: