3 Tahun, OKU Alami Musim Kemarau Basah
Sejak dua pekan terakhir, langit terang sangat langka terlihat. Sepanjang hari, awan kelabu kerap menyelimuti langit kota Baturaja dan sekitarnya. -Foto: Mustofa/Oku Ekspres.-
OKU, OKES.CO.ID – Hujan masih akan terjadi di Kabupaten OKU. Tidak hanya siang, tapi juga malam hari dengan potensi hujan ringan hingga hujan disertai petir.
Kondisi ini, dikatakan Kepala BPBD OKU Amzar Kristopan melalui Manager Pusdalops BPBD OKU Gunalfi, tidak hanya terjadi di Bumi Sebimbing Sekudang, tapi juga di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Untuk di siang hari, dikatakan Gunalfi, cuaca serupa juga terjadi di OKU Timur, OKU Selatan, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang dan Musi Rawas.
“Untuk potensi hujan ringan di wilayah OKI, Ogan Ilir, Pagaralam, Lubuklinggau, Musi Rawas Utara dan Musi Banyuasin,” ujarnya pada 25 Oktober 2022.
BACA JUGA: Gelar PRB, LPM Sriwijaya Latih Wilayah Binaan Tangguh Bencana
Sementara pada malam hari, cuaca hujan disertai petir terjadi di wilayah OKU, Muara Enim, Prabumulih dan Musi Rawas.
“Untuk potensi hujan ringan di wilayah OKU Selatan, PALI, Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Palembang,” katanya.
Hingga tahun ini, pihaknya menyebut Kabupaten OKU mengalami iklim kemarau basah.
Iklim ini terjadi sejak 2020 lalu, saat Indonesia dilanda pandemi Covid 19.
BACA JUGA: Regsosek Dimulai, Pj Bupati OKU Sudah Didata
“Tiga tahun berturut mengalami iklim kemarau basah. Tahun depan multi. Sebab cuaca ekstrimmnya ada dan kemaraunya ada juga. Sebab indeks La Nina meningkat,” tandasnya.
Sementara dampak hujan yang terjadi, membuat aliran sungai ogan sangat keruh.
Hal ini diungkapkan Direktur PDAM OKU H Abi Kusno melalui Kabag Teknik Asril HT. Kondisi sungai keruh, jelas dia, menyebabkan pengolahan air butuh tenaga ekstra.
“Air sungai keruh kemungkinan karena aktifitas pembukaan lahan kebun. Saat hujan, tanah yang dibuka mengalirkan tanah ke anak sungai yang bermuara ke sungai Ogan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: