Presiden Joko Widodo Membesuk Cak Nun di Rumah Sakit, Begini Kondisi Kiai Kanjeng Saat Ini

Presiden Joko Widodo Membesuk Cak Nun di Rumah Sakit, Begini Kondisi Kiai Kanjeng Saat Ini

Emha Ainun Nadjib, sering disapa Cak Nun dan Kiai Kanjeng saat ini sedang sakit.--

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Membesuk Cak Nun di Rumah Sakit , Begini Kondisi Kiai Kanjeng Saat Ini 

OKES.NEWS - Cak Nun sapaan cendekiawan Emha Ainun Nadjib, yang dirawat di RSUP Dr Sardjito di Yogyakarta mendapat kunjungan istimewa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) 9 Juli 2023, tadi siang.

Ya Presiden Jokowi ini datang bersama rombongan, dan informasinya masuk melalui pintu lobi Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr Sardjito. Setelah itu orang nomor satu  di Indonesia ini menuju ke dalam gedung dan tidak lama menjenguk Cak Nun. Atau juga akrab disapa Kiai Kanjeng ini.

Selama 15 menit Jokowi bertemu dengan Novia Kolopaking istri Cak Nun, dan putranya. 

Diketahui Cak Nun telah dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak Kamis 6 Juli 2023, dan kondisinya saat ini dilaporkan membaik serta bisa berkomunikasi dengan lancar. 

Pria kelahiran Desa Mentoro, Kecamatan Sumobito  Jombang ini Kamis  6 Juli  2023. Cak Nun dikabarkan mengalami pendarahan pada otak dan tidak sadarkan diri.

Sebelumnya, budayawan yang juga intelektual Muslim asal Jombang itu sempat pentas bersama Kiai Kanjeng di Kampung Mataraman, Yogyakarta, pada Minggu 2 Juli 2023 malam hingga pukul 24.00 WIB. 

Barangkali Cak Nun Kecapeken, umurnya kan sudah 70 tahunan. 

BACA JUGA:Inikah Sosok 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia yang Disinggung oleh Cak Nun Dalam Ceramahnya

Diketahui, Muhammad Ainun Nadjib, yang dikenal luas sebagai Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun atau Mbah Nun, adalah tokoh intelektual Muslim Indonesia. 

Ia lahir pada tanggal 27 Mei 1953 di Jombang, Jawa Timur, dan saat ini berusia 70 tahun. 

Ragam dan cakupan pemikiran, pengetahuan, dan kegiatan Cak Nun sangat luas, meliputi berbagai bidang seperti sastra, teater, tafsir, tasawuf, musik, filsafat, pendidikan, kesehatan, Islam, dan lain-lain.

 Ia tidak hanya diakui sebagai penulis, tetapi juga sebagai seniman, budayawan, penyair, cendekiawan, ilmuwan, sastrawan, aktivis-pekerja sosial, pemikir, dan kyai. 

Banyak orang menggambarkan Cak Nun sebagai individu multidimensional karena keahlian dan kontribusinya yang beragam di berbagai bidang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: